Offside Kontroversial Wasit Penyebab Timnas Indonesia U-23 Kalah? Berikut Teori Menarik Tentang Offside

Offside Kontroversial Wasit Penyebab Timnas Indonesia U-23 Kalah? Berikut Teori Menarik Tentang Offside

Gol yang dianulir oleh wasit karena telah dianggap masuk jebakan Offside--

Tidak sedikit yang menyebut gara-gara offside kontroversial tersebut mengubur mimpi Timnas Indonesia menuju Final Piala AFF U-23.

Menarik juga untuk diulas mengenai aturan offside dalam permainan sepakbola, hingga menjadi salah satu penyebab kekalahan timnas Indonesia yang penuh kontroversial.

BACA JUGA:Selain Ali Jasim, Berikut Daftar Nama Pemain Irak yang jadi Ancaman Justin Dkk

BACA JUGA:Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Irak Perebut Juara Ketiga Piala Asia U-23

Dihimpun dari berbagai sumber, Permainan sepakbola itu sejatinya merupakan permainan olahraga yang tidak terlalu rumit atau simpel. 

Dari sekian aturan baku dalam permainannya, baik di era lawas hingga modern, juga mudah dimengerti, kecuali aturan offside.

Harus diakui aturan offside masih sulit dipahami orang awam. Teorinya mengatakan Anda akan offside jika menerima umpan saat posisi kepala, badan, dan kaki Anda melewati “garis” posisi tubuh pemain lawan. 

Itu hanya secara teori. Namun nyatanya lebih sulit lagi intepretasinya dilapangan saat laga berlangsung terutama bagipara pengadil seperti wasit dan hakim garis.

BACA JUGA:Wasit VAR Laga Timnas Garuda vs Uzbekistan Dikabarkan jadi Asisten VAR Perebutan Juara 3, Netizen Meradang!

BACA JUGA:Selamat Datang Maarten Paes, Usai Disumpah jadi WNI, Juni Siap Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026?

Dari sekian olahraga permainan, hanya sepakbola dan rugbi yang punya aturan offside. 

Aturan serupa dengan istilah berbeda namun esensinya sama juga terdapat di olahraga hoki es dan hoki lapangan, dengan sebutan “stick and ball”.

Istilah offside sendiri, seperti dituliskan oleh Laurent Dubois dalam The Language of the Game: How to Understand Soccer, mulanya berangkat dari istilah militer Inggris di awal abad ke-19, “off the strength of his side”, yang berarti jika seorang prajurit terperangkap di belakang garis musuh, maka dia prajurit offside karena berada di luar kekuatan unitnya.

“Sama seperti jika seorang pemain yang offside karena status dia tidak lagi bisa aktif berpartisipasi secara aktif di dalam tim. Ia baru bisa kembali (berstatus) aktif jika segera kembali ke posisinya. Aturan ini memang kadang bikin frustrasi: seorang pemain berada di depan gawang tapi tidak bisa menerima umpan atau melewati pemain lawan. Yang bisa dia lakukan hanya tidak menghalangi permainan,” tulis Dubois.

BACA JUGA:Utak-atik Peluang Timnas Indonesia ke Olimpiade Paris 2024, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi Garuda Muda!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: