Rupiah Melemah Tembus Rp16.250, Ini Kata Sri Mulyani
Rupiah Melemah Tembus Rp16.250.--
BACA JUGA:Viral! Kisah Pilu Bayi di Klaten Berusia 2 Hari Meninggal Usai Diurut Nenek Buyutnya Sendiri
Dikatakan Bambang, dimana BI harus benar-benar memperhitungkan dampak dari kenaikan suku bunga terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Apa yang bisa dilakukan Bank Indonesia? Tentunya kalau menaikan tingkat bunga terlalu cepat itu harus kita hitung dampaknya terhadap ekonomi kita sendiri," kata Bambang dalam program Closing Bell CNBC Indonesia.
Selain itulah dengan melemah rupiah terhadap dolar, jelas harga berbagai jenis barang di pasaran berpotensi meningkat seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah.Termasuk adanya potensi kenaikan biaya produksi.
Lalu, untuk sebagian industri Tanah Air masih berkegantungan terhadap bahan baku impor. Dimana semua orang mengetahui bahwa untuk industri di dalam negeri beberapa di antaranya memang tergantung pada bahan baku impor.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Concealer untuk Menutupi Bekas Jerawat di Wajah
Adapun bahan baku impor ini dijadikan sebagai alat untuk produksi.
Jadi, masih dikatakan Yusuf, dengan adanya kenaikan biaya produksi, pelaku usaha sebenarnya memiliki dua opsi. Pertama, pelaku usaha bisa tidak menaikan harga barang, dengan konsekuensi penurunan margin keuntungan.
"Tapi sayangnya, tidak semua industri maupun lapangan usaha bisa melakukan hal tersebut sehingga mereka yang tidak bisa melakukan hal tersebut," ujar Yusuf.
Lalu, untuk pilihan kedua ialah menaikan. Dengan menaikan harga, maka langkah ini dilakukan pelaku usaha untuk menyesuaikan biaya produksi dengan margin keuntungan yang diterima.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: