Basarnas Palembang Cari ABK yang Hilang Tenggelam Usai Kapal Jukung Terbakar dan Meledak di Sungai Musi
Basarnas Palembang hingga saat ini masih terus melakukan pencarian seorang anak buah kapal (ABK) yang hilang tenggelam usai kapal jukung terbakar dan meledak pada Senin 1 April 2024 malam. Foto: dokumen/sumeks.co--
"Metode pencarian kita lakukan dengan melakukan penyisiran permukaan sungai. Semoga dengan banyaknya potensi SAR yang terlibat dan berbagai upaya yang kita lakukan, korban dapat segera kita temukan," pungkas Raymond.
Diketahui, sebuah kapal jukung Bintang Kejora yang tengah mengisi bahan bakar minyak (BBM) terbakar dan mengalami ledakan hebat.
Peristiwa yang menghebohkan warga Palembang terjadi di perairan Sungai Musi, pada Senin 1 April 2024 malam tak jauh dari Jembatan Ampera Palembang.
BACA JUGA:Korban Tewas Insiden Kapal Terbakar di Kupang 13 Orang, Satu Jenazah Memang Dibawa dari Kupang
BACA JUGA:13 Kapal Terbakar di Pelabuhan Tegal, Penyebab Belum Diketahui
Sebanyak 4 orang anak buah kapal (ABK) menjadi korban. Askolani yang merupakan seorang serang dari kapal jukung tersebut meninggal dunia.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol DR Harryo mengungkapkan bahwa penyebab kebakaran berasal dari kapal jukung itu sendiri.
Peristiwa tersebut berawal ketika kapal jukung sedang melakukan pengisian BBM di SPBB Apung pada Senin sore.
Namun, setelah SPBB tersebut tutup, kapal jukung masih berada di lokasi.
BACA JUGA:Gudang Peluru TNI AD di Kabupaten Bogor Meledak, Ada Granat Terlempar ke Rumah Warga
BACA JUGA:Sumur Minyak Ilegal di Sanga Desa Muba Meledak Lagi, Polisi Langsung Tangkap Pemilik
Kapal tersebut membawa 4 ABK yakni Dedi, Krisna, dan Endut. Sekitar pukul 20.30 WIB, terdengar ledakan hebat di sekitar perairan SPBB Apung.
Saat Maghrib, SPBB Apung ditutup, kemudian sekitar pukul 20.30 WIB terjadi ledakan di sekitar TKP.
"Dari hasil olah tempat kejadian perkara, kita menemukan percikan api dari kayu dan jangkar yang meledak, hingga kayu dan jangkar tersebut terlempar ke SPBU," ujar Harryo.
"Kami masih melakukan identifikasi untuk mengetahui penyebab pasti dan titik awal ledakan ini," jelas Kombes Pol Harryo Sugihhartono kepada awak media pada Senin malam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: