Abdurrahman Bin Auf Ingin Miskin, Orang Terakhir dari Golongan Sahabat yang Masuk Surga Karena Terganjal Hisab

Abdurrahman Bin Auf Ingin Miskin, Orang Terakhir dari Golongan Sahabat yang Masuk Surga Karena Terganjal Hisab

Abdurrahman Bin Auf ingin miskin. Orang terahir dari golongan sahabat yang masuk surga karena terganjal hisab--

Tentu hal ini membuat Abdurrahman bin Auf sering menangis saat teringat sabda Rasulullah SAW tersebut. Maka beliau sering berdoa: 

“Jadikan aku miskin! Aku ingin seperti Masab bin Umair atau Hamzah yang hanya meninggalkan sehelai kain pada saat meninggal dunia. Masab bin Umair ketika jasadnya dibungkus kafan, kakinya tertutup tapi kepalanya terbuka. Ketika ditarik ke atas, kepalanya tertutup tapi kakinya terbuka. Ya Allah,” rintihnya.

BACA JUGA:Kisah Nabi Zulkifli AS Seorang Raja Adil dan Sabar yang Mampu Menahan Godaan Iblis

BACA JUGA:Kisah Nabi Ilyasa AS yang Membimbing Bani Israil Untuk Kembali Pada Ajaran Tauhid Beserta Mukjizatnya

Sosok Abdurrahman bin Auf yang sudah terlanjur ditakdirkan Allah menjadi orang kaya selama hidupnya seringkali berkonsultasi kepada Rasulullah SAW, tentang cara agar masuk surga minimal dengan berjalan kaki dan tidak merangkak. 

Rasulullah SAW menjawab, “Perbanyak bersedekah niscaya kakimu menjadi ringan untuk masuk surga!”.

Menurut catatan sejarah, pada akhir hayatnya Abdurrahman bin Auf berwasiat membagi hartanya menjadi 3 bagian. Ketiga bagian tersebut yakni 1/3 dibagikan untuk modal usaha sahabatnya, 1/3 untuk melunasi hutang-hutangnya, dan 1/3 lagi untuk dibagi-bagikan kepada fakir miskin. Semua dilakukan untuk meringankan langkahnya memasuki pintu surga.

Dalam hidupnya, sahabat nabi Abdurrahman bin Auf menunjukkan keinginannya untuk hidup dalam kemiskinan namun selalu gagal. Meskipun tujuan tersebut tidak tercapai, ia tetap menginspirasi kita melalui kebaikan hati, keikhlasan, dan pengabdian yang tak pernah surut. 

BACA JUGA:Rahasia Sukses! Dibalik Kisah Nabi Sulaiman Menaklukkan Ratu Balqis, Pemimpin Kerajaan Saba

BACA JUGA:11 Adab Islami yang Perlu Diajarkan Orang Tua Sejak Dini Kepada Buah Hati

Kisah hidupnya memberikan banyak pelajaran berharga, terutama tentang niat yang tulus, sikap dermawan, kesabaran, dan tawadhu'. 

Semoga kita dapat mengambil teladan dari sahabat Abdurrahman bin Auf dan menjadikannya inspirasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari bahwa tujuan kehidupan sebenarnya bukanlah di dunia.

Abdurrahman bin Auf lahir di Makkah pada masa Jahiliyah. Beliau dilahirkan pada tahun ke-10 tahun Gajah, tepatnya pada tahun 581 M. Sebelum memeluk Islam, beliau dikenal sebagai seorang pedagang yang sukses dan kaya raya. 

Namun, saat Islam mulai tersebar, Abdurrahman bin Auf mendengarkan dakwah Rasulullah SAW yang membawa hidayah ke dalam hatinya. Ia pun memutuskan untuk memeluk agama Islam pada awal masa kehidupan Rasulullah di Madinah.

BACA JUGA:8 Rumah Islami Sesuai Perintah Nabi Muhammad SAW, Nomor 1 dan 2 Paling Rekomendasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: