Pecinta Kucing Merapat! Yuk Ketahui Asal Usul Julukan ‘Bapak Kucing’ untuk Ulama dari Nabi SAW

SUMEKS.CO - Kucing adalah hewan populer yang banyak dipelihara kalangan pecinta hewan.  Pasalnya banyak jenis Kucing dengan wajah lucu yang mampu menjadi teman pemiliknya. 

Kucing memiliki nama ilmiah felis silvestris catus atau feliz catus ialah sejenis mamalia karnivora dari keluarga felidae. 

Kucing yang banyak dipelihara oleh masyarakat biasanya kucing berjenis persia, anggora, siam, manx dan sphinx.

Nah selain jenis-jenis kucing, tahukah kamu ulama yang mendapat julukan ‘bapak kucing’ dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam?

BACA JUGA:Mengapa Kucing Begitu Menyukai Kardus? Inilah Alasan Obsesinya

Beliau adalah ulama besar dan kebanggaan umat muslim yang membersamai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemana pun beliau pergi.

Nama aslinya ialah Abdurrahman bin Shakr ad-Dusi yang lebih dikenal dengan nama Abu Hurairah. 

Sebelum masuk islam, nama Abu Hurairah sendiri ialah Abu Syams (hamba matahari).

Abu Hurairah sendiri memiliki makna yaitu “bapaknya kucing”. Nama ini bermula dikarenakan suka merawat dan memelihara kucing.

BACA JUGA:Masya Allah, Viral Kucing Naik ke Pundak Imam Salat Tarawih, Dikait-kaitkan dengan Abu Hurairah

Diriwayatkan dari atsar oleh Imam At-Tirmidzi dengan sanad yang mauquf hingga Abu Hurairah.

Abdullah bin Rafi’ berkata, “Aku bertanya kepada Abu Hurairah,” “Mengapa engkau bernama kunyah Abu Hurairah?” Ia menjawab, “Apakah yang kau khawatirkan dariku?” aku berkata, “Benar, Demi Allah, sungguh aku khawatir terhadapmu.” Abu Hurairah berkata, “Aku dahulu bekerja menggembalakan kambing keluargaku dan disisiku ada seekor kucing kecil (hurairah). Lali ketika malam tiba aku menaruhnya di sebatang pohon, jika hari telah siang aku pergi ke pohon itu dan aku bermain-main dengannya, maka aku diberi kuniyah Abu Hurairah (bapaknya si kucing kecil)”

Abu Hurairah berasal dari Bani Daus, ketika pemimpin kabilahnya, Thufail bin Amru ad-Dausi kembali setelah bertemu Nabi SAW.

Dia menyerukan penduduknya untuk masuk islam, seruan ini diterima baik oleh Abu Hurairah meski sebagian besar kaumnya menolak. 

Sumber: