Mengenal Tradisi Suluk Naqsabandiyah Selama Ramadan, Cara Masyarakat Aceh Mendekatkan Diri Kepada Allah
Mengenal Suluk Naqsabandiyah tradisi keagamaan masyarakat aceh dari menjelang bulan ramadan hingga selesai.--
Yang mana, tujuan dari ibadah Suluk sendiri untuk mensucikan diri berbagai bentuk kesalahan dengan banyak berzikir.
Karena Suluk dilaksanakan dan ramai jemaah pada tiap bulan Ramdhan maka sudah hakikatnya juga dilakukan Tawajuh.
Ibadah Tawajuh juga termasuk dalam salah satu ajaran Suluk atau dengan istilah lain adalah latihan para jemaah tarekat Naqsabandiyah berzikir kepada Allah SWT.
Salah seorang ulama pada sebuah pesantren tempat perkumpulan jemaah Suluk di Provinsi NAD mengatakan Tawajuh dilakukan secara lahiriah dan batiniah.
BACA JUGA:Mengenal Bayt Al-Hikmah, Perpustakaan Terbesar Dunia Sebagai Pusat Keilmuan Zaman Keemasan Islam
Ketika Tawajuh hendak dimulai, terlihat enam pemimpin atau khalifah duduk berhadapan dengan para jemaah yang menghadap kiblat.
Lalu, jemaah secara bersama terus memanjatkan doa sembari memutar tasbih atau dengan kata lain berzikir.
Saat Tawajuh ini lah, para jamaah menutup semua kepala hingga wajah menggunakan sorban.
Semua itu dilakukan agar para jemaah benar-benar Kusyuk berdzikir dan mengingat Allah, tanpa terganggu pandangan dari luar.
BACA JUGA:Tadabbur Sejarah di Ramadhan Pertama, Kisah Tragis Ketika Pasukan Mongol Menghancurkan Kota Bukhara
Tawajuh adalah ibadah menghadapkan diri dan membulatkan hati lahir bathin kepada Allah.
Dilakukan beberapa kali sehari semalam usai melaksanakan shalat fardhu dan tarawih.
"Jadi katakanlah bermula tarekat selalu mengingat Allah, tidak luput hatinya, lahiriah-nya, lisannya tidak luput, itu lah tujuan utamanya," ujarnya.
Kata Harwalis, Tawajuh ini menjadi salah satu kelebihan dan keistimewaan dari Tarekat Naqsabandiyah di Aceh dan bahkan dari seluruh nusantara di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: