Mengenal Bayt Al-Hikmah, Perpustakaan Terbesar Dunia Sebagai Pusat Keilmuan Zaman Keemasan Islam
Ilustrasi Bayt Al-Hikmah sebagai pusat keilmuwan dunia serta perpustakaan terbesar di dunia pada masa keemasan Islam.--net
Khalifah Al-Ma’mun yang berkuasa pada 813-833 masehi diakui usahanya dalam memunculkan banyak ilmuwan terkenal.
BACA JUGA:Keutamaan Surah Al-Hajj yang Jarang Diketahui Umat Muslim, Bukan Hanya Amalan Cari Jodoh Saja!
BACA JUGA:Teh Kombucha Asal China, Halalkah Dikonsumsi Umat Muslim? Simak Penjelasan Berikut
Para ilmuwan tersebut dapat saling berbagi informasi, pandangan serta budaya di rumah kebijaksanaan itu.
Perpustakaan yang berpusat di Baghdad dari abad 9 hingga 13 ini menampung banyak ilmuwan dengan latar Persia maupun Kristen.
Para ilmuwan di Bayt Al-Hikmah tidak hanya menerjemahkan buku-buku asing ke dalam bahasa arab tetapi juga membuat kontribusi asli yang besar di berbagai bidang.
Dibawah kepemimpinan Al-Ma’mun, observatorium pun didirikan dan menjadi pusat studi humaniora.
BACA JUGA:Maksimalkan 4 Peran dan Tanggung Jawab Muslimah, Makin Shalihah di Bulan Ramadhan Penuh Berkah
BACA JUGA:Teh Kombucha Asal China, Halalkah Dikonsumsi Umat Muslim? Simak Penjelasan Berikut
Ilmu pengetahuan terbaik pada abad pertengahan islam meliputi bidang matematika, astronomi, kedokteran, alkimia dan kimia, zoologi, geografi dan kartografi.
Dengan mengambil literatur-literatur India, Yunani dan Persia, para ilmuwan mampu mengumpulkan koleksi pengetahuan dunia secara masif.
Para ilmuwan ini juga membuat penemuan-penemuan mereka sendiri hingga pada abad ke-9, Bayt Al-Hikmah telah menjadi repositori terbesar dari buku-buku dunia.
Para ilmuwan yang dikenal dan memiliki hubungan dengan Bayt Al-Hikmah ini diantaranya seperti Sahl bin Harun yang merupakan kepala perpustakaan.
BACA JUGA:4 Kontribusi Perempuan Muslimah dalam Perbaikan Masyarakat, Yuk Simak Ada Apa Saja?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: