Pj Gubernur Agus Fatoni bersama Mentan RI Tinjau Kegiatan Upsus Optimalisasi Lahan Rawa di Banyuasin

Pj Gubernur Agus Fatoni bersama Mentan RI Tinjau Kegiatan Upsus Optimalisasi Lahan Rawa  di Banyuasin

Pj Gubernur Sumsel bersama Mentan RI melakukan kunjungan kerja dalam rangka pelaksanaan Upsus optimalisasi lahan rawa tahun 2024--

Dalam kesempatan yang sama, Mentan mengungkapkan Pemerintah akan menambah kuota pupuk menjadi 9,5 juta ton dari anggaran 2024. Penambahan kuota pupuk tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas petani yang selama ini kerap terkendala.

"Insya Allah petani tidak usah lagi risau dan khawatir tentang pupuk, Pak Presiden sudah memenuhi kebutuhan petani seperti tahun 2014-2018 juga kuantum pupuk 9,55 juta ton,” kata Mentan.

BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Lantik 52 Pejabat Fungsional di Lingkungan Pemprov Sumsel

BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Dukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin Hani Syopiar Rustam mengatakan Kabupaten Banyuasin menjadi satu-satunya Kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan yang masuk sepuluh besar daerah penghasil beras terbesar di Indonesia.

Oleh karena itu, besar harapan pemerintah pusat agar Pemkab Banyuasin mampu meningkatkan lagi produksi beras.

“Bahkan menjadi satu satunya di Pulau Sumatera dengan Produksi Sawah Banyuasin Tahun 2022 (BPS), Produksi GKG 895.260 ton, produksi beras 514.108 ton, luas tanam 228.709 ha, luas panen 177.558 ha, luas baku sawah sementara data ATR BPN 194.240,13 ha,” jelas Rustam.

Sebagai informasi, kegiatan Upsus Optimalisasi Lahan Rawa Tahun 2024 di Sumsel pada semester satu ditargetkan mencapai 98 ribu hektar dengan lokasi di terbagi atas Kabupaten Banyuasin 22 ribu hektar.

BACA JUGA:SERENTAK, Pj Gubernur Agus Fatoni Kian Matangkan Persiapan Launching Program Bedah Rumah di Sumsel

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni bersama BNNP Sumsel Bertekad dalam Memberantas Narkoba

Saat ini diketahui sudah diolah 4.400 hektar dengan rata-rata produksi  5,1 ton per hektar padi IP 100 dan IP 200.

Kegiatan ini meliputi rehabilitasi saluran, pembangunan saluran irigasi, pembangunan pintu air, penggunaan pompa dan kegiatan olah tanah.

Selain di Kabupaten Banyuasin, program ini juga dialokasikan di Kabupaten OKI sebesar 65 ribu hektar dengan rata-rata produksi  5,7 ton per hektar dan benih IP150-200.

Selanjutnya, Kabupaten Muara Enim dengan luas alokasi 2.400 hektar dengan jumlah roduksi 4,3 ton per hektar.

BACA JUGA:Pertama di Indonesia, Pj Gubernur Sumsel Hadiri Rakor Kominda, KPU dan Bawaslu Bahas Kesiapan Pemilu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: