Pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino Ditargetkan Selesai Juni 2024, Progresnya Baru 54,28 Persen

Pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino Ditargetkan Selesai Juni 2024, Progresnya Baru 54,28 Persen

Proyek Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino saat ini memasuki 54,28 persen, dan ditargetkan selesai Juni 2024 mendatang. --

SUMEKS.CO - Progres proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Bayung Lencir-Tempino Seksi 3, saat ini telah memasuki 54,28 persen. 

Proyek JTTS Bayung Lencir-Tempino dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini, dikerjakan dengan skema kerja sama operasi (KSO).

Yaitu bekerja sama antara PT Hutama Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya, dan PT Brantas Abipraya (Persero) dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,76 triliun. 

BACA JUGA:Tepis Info Tarif Tol di Media Sosial, Hutama Karya Pastikan Jalan Tol Indralaya-Prabumulih Masih Gratis!

Proyek JTTS yang memiliki panjang jalan utama 15,4 km dan jalan akses sepanjang 1,8 km, telah dimulai pembangunannya pada Mei 2023, dan ditargetkan selesai Juni 2024 mendatang.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo mengatakan, bahwa kehadiran jalan tol pertama di Jambi ini akan meningkatkan sektor perekonomian.

"Serta mempermudah akses dan konektivitas antar provinsi. Selain itu, menjadikan waktu tempuh perjalanan menjadi lebih efisien," ujarnya, Rabu, 28 Februari 2024.

BACA JUGA:Hari Kalender Pertama 2024, Pj Bupati Apriyadi Tinjau Jalan Tol di Bayung Lencir

Lalu, mengurangi kemacetan di jalan nasional dari Palembang menuju Jambi. Jalan tol ini juga nantinya dapat berpengaruh pada penurunan biaya transportasi, membuka peluang baru dalam perdagangan dan investasi.

"Serta mendorong peningkatan arus barang dan jasa," lanjutnya.

Lebih lanjut Tjahjo menyampaikan, bahwa kehadiran proyek ini selain memberikan manfaat ekonomi juga dapat mendorong pertumbuhan positif, pada sektor pariwisata di Jambi yang memiliki potensi wisata alam dan budaya.

BACA JUGA:Jelang Nataru, 7 Jalan Tol Trans Sumatera Dikenakan Tarif Operasional, Berapa Besarannya?

Seperti di Taman Nasional Bukit Duabelas serta situs arkeologi terluas di AsiaTenggara, yaitu Candi Muaro Jambi.

"Proyek ini merupakan komitmen Hutama Karya dalam mendukung pembangunan infrastruktur yangberkelanjutan di Indonesia," paparnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: