WOW! Pendekar Sakti Asal Dayak Ini Ternyata Berguru dengan Anak Emas Presiden Soekarno, Apa Ajarannya?

WOW! Pendekar Sakti Asal Dayak Ini Ternyata Berguru dengan Anak Emas Presiden Soekarno, Apa Ajarannya?

Pria Dayak ini mengungkap bahwa dirinya pernah berguru dengan anak emas Presiden Soekarno. --

Netizen tersebut mengungkapkan, bahwa cerita yang disampaikan pria Dayak ini sungguh sangat kuat dan benar. 

BACA JUGA:Hadir di Pontianak, Prabowo Disambut Ribuan Warga Dayak dan Panglima Jilah Pasukan Merah TBBR

"Kakek aku asli orang Bugis (Sulsel), klahiran 43, smpe skarang msih di beri umur panjang, masih kuat aktivitas lain'a sprti msih umuran 40thn, tpi minus'a pendengaran berkurang & di perut'a ada smacem kek batu yg ngeganjel, tpi ga msalah....skrag tinggal di Sumsel, sering kali klo saya (cucu) brtmu beliau pasti slalu cerita jaman dahulu, gw bisa valid'in, krna dlu di malaysia itu yg jd RAJA/RAJA MALAYSIA itu orang bugis & johor itu tmpt yg paling lama klo di ibaratin kota tua, dan katanya lg, klo ibunya megawati itu brasal dari bengkulu/bangka lupa, tapi pernah ke malaysia jg beliau katanya kakek aku yah, aku ga tau juga," paparnya. 

BACA JUGA:Nugraha Karya Desa BRILiaN 2023, Komitmen BRI Berdayakan Desa Untuk Lebih Kuat dan Hebat

Lalu, netizen tersebut kembali menambahkan, bahwa setiap kali membahas hal tersebut kakeknya pasti nyambung ke PKI. 

"Skalian aj aku jelasin tntang Soekarno & PKI, PKI ini sbnr'a PARTAI, & yg di garis bawah Soekarno yg mengizinkan masuk partai ini, inget izinkan masuk, bkn berarti itu partai punya/suruhan pak soekarno," lanjutnya. 

"Soal'a bnyk yg bilang kata'a PKI itu punya soekarno & PKI itu tergolong dri 3 golongan, ada gol 1, gol 2, gol 3...nah yang dihukum mati itu golongan 1," sambungnya. 

BACA JUGA:Konsisten Berdayakan Masyarakat, PTBA Raih Tamasya 2023 Award dari Kementerian ESDM

"Sedangkan gol 2&3 dibiarkan hidup, tetapi ga boleh memegang INDONESIA dlm artian, jd DPR, jd Mentri, ini ga boleh, & semenjak itu barulah muncul partai PDIP (Soekarno), disusul Partai GOLKAR (Soeharto)," timpalnya lagi.(*) 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: