INI PENTING! Begini Niat dan Tata Cara Mandi Wajib yang Benar Sesuai Ajaran Rasulullah SAW
Ilustrasi--dok : sumsek.co
INI PENTING! Begini Niat dan Tata Cara Mandi Wajib yang Benar Sesuai Ajaran Rasulullah SAW
SUMEKS.CO- Berikut niat dan tata cara mandi wajib yang benar sesuai dengan ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Bagi umat muslim, mandi junub atau mandi wajib merupakan ritual untuk menghilangkan hadats besar.
Seorang muslim diwajibkan untuk mandi junub atau mandi wajib biasanya disebabkan hadats besar yang melekat pada dirinya.
BACA JUGA:Tata Cara Mandi Junub yang Benar dan Sah
Hadats besar ini antara lain adalah berhentinya darah haid atau nifas, keluarnya mani atau juga karena bertemunya dua kemaluan meski tidak keluar mani.
Ritual ini rupanya juga telah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk umat islam.
Tentu mandi wajib adalah hal yang penting sebab umat islam wajib menjalankan ibadah dalam keadaan yang suci.
Hadats ini tidak bisa hanya dihilangkan dengan wudhu sebab terdapat perbedaan pada tingkatan najisnya.
BACA JUGA:Bacaan dan Keutamaan Sayyidul Istighfar, Amalan Permudah Urusan dan Dapat Jaminan Masuk Surga
Nah untuk mengetahui apakah mandi wajib yang biasa kita lakukan sudah benar, yuk simak cara dan niatnya.
1. Niat
Niat selalu menjadi urutan paling awal setiap manusia hendak melakukan amal shalih karena nilai segala perbuatan itu tergantung dari niatnya.
Niat ini juga bertujuan untuk meyakinkan kepada diri atas amal shalih yang sedang dilakukan sehingga tidak adanya keraguan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan," HR. Bukhari dan Muslim.
Oleh karena itu, niat juga disebut sebagai amalan hati yang merupakan pondasi awal dari setiap perbuatan.
Niat dan do’a mandi wajib sendiri terbagi menjadi tiga, yaitu niat secara umum, setelah haid dan nifas.
BACA JUGA:Perjalanan Hidup Iblis, Makhluk Mulia yang Dihormati Para Malaikat Malah Berakhir Hina di Neraka
Bacaan niat mandi waajib secara umum ini berbunyi,
“Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari fardhal lillahi ta’ala”
Yang artinya : “Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah ta’ala”
Adapun bacaan niat untuk perempuan yang selesai dari haid adalah,
BACA JUGA: Kalimat Thayyibah Ini Jadi Kata Ganti Ucapan Sehari-Hari, Bikin Hati Lebih Adem dan Pasti Berpahala
“Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil haidil lillahi ta’ala”
Yang artinya : “Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadats besar dari haid karena Allah ta’ala”
Sedangkan untuk niat pada perempuan yang selesai dari nifas ialah sebagai berikut :
“Nawaitul ghusla liraf’il hadatsin nifaasi lillahi ta’ala”
Yang artinya : “Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadats besar dari nifas karena Allah ta’ala”
Penting untuk dicatat bahwa ketika sudah berada didalam kamar mandi maka hendaknya niatnya dibaca didalam hati saja.
2. Membasuh Kedua Telapak, Punggung dan Sela Jari Tangan
Sebelum melaksanakan mandi wajib, dianjurkan untuk membasuh kedua telapak tangan, punggung tangan dan sela jari tangan hingga bersih.
BACA JUGA: Intipati Surah Al-Qashash, Menyimpan Kisah-Kisah Penuh Hikmah dan Menerangkan Kehebatan Al-Quran
Dalam hal ini boleh menggunakan sabun atau cukup menggunakan air yang mengalir saja sebab tangan tersebut akan digunakan untuk membersihkan anggota tubuh.
Mencuci kedua telapak, punggung dan sela-sela jari tangan ini dilakukan sebanyak 3 kali agar bersih dari najis.
3. Membersihkan Kemaluan dengan tangan kiri
Tata cara ketiga adalah dengan membersihkan kemaluan dengan tangan kiri sampai bersih sehingga tidak ada sisa najis yang tertinggal.
BACA JUGA:7 Ciri dan Tanda Orang yang Mendapat Ridha Allah SWT, Ada yang Termasuk Diantaranya?
Hal ini juga untuk menjamin bersihnya area kemaluan dari darah baik haid dan nifas atau cairan yang keluar sebab hubungan badan antara suami dan istri.
4. Berwudhu Seperti Wudhu Shalat
Sebelum berwudhu, dianjurkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu dengan menggunakan sabun untuk menghilangkan najis pada tangan.
Barulah selanjutnya tahapan berwudhu dilakukan seperti biasa ketika wudhu akan melaksanakan shalat.
BACA JUGA:Pembagian Waktu Shalat Dhuha, Ternyata Ada 3 Waktu dan Punya Manfaat Berbeda
5. Membasahi Kulit Kepala
Tahapan kelima adalah membasahi kulit kepala melalui sela-sela rambut dengan jari tangan sebanyak tiga kali.
Memisah-misah rambut hukumnya wajib untuk dilakukan laki-laki dan sunnah (mandub) bagi wanita.
Hal ini dikarenakan terdapat dalam riwayat Ummu Salamah yang bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, "Aku bertanya, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi junub? Maka Rasulullah menjawab, Jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu 3 kali guyuran."
BACA JUGA:Biar Weekendmu Nggak Sia-Sia! Ini 7 Sunnah Nabi untuk Hidup Lebih Produktif Sebagai Muslim
6. Mengguyur Air ke Seluruh Bagian Kepala
Pada tahapan keenam adalah dengan mengguyur air ke seluruh bagian kepala setelah menyela-nyela dengan jari.
7. Mengguyur Air ke Seluruh Badan
Barulah kemudian membasahi atau mengguyurkan air ke keseluruhan badan mulai dari bagian badan sebelah kanan terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan sisi kiri.
8. Mandi Seperti Biasa
Langkah terakhir adalah mandi seperti biasa hingga dirasa seluruh badan telah bersih dari najis.
Apabila seluruh urutannya telah dilaksanakan, maka boleh untuk tidak berwudhu kembali dan boleh langsung beribadah.
Akan tetapi jika merasa ragu atau kurang afdhal boleh juga berwudhu ulang agar lebih yakin untuk melaksanakn ibadah kembali.
BACA JUGA:Tips dan Trik Jadi Dermawan Biar Nggak Takut Kekurangan dan Tulus dalam Memberi
Dalam mandi wajib tidak ada anjuran bahwa kewajiban menggunakan sabun dan sampo dan bisa hanya dilakukan dengan air saja.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: