Resmi Bergabung Klub Liga 1 Belgia Hingga 2026, Shayne Pattynama Siap Tantang Sandy Walsh
Shayne Pattynama--dok sumeks.co
BACA JUGA:Coach Justin Sebut Jose Mourinho Layak Gantikan Shin Tae-yong Nahkodai Timnas Indonesia
Klub berjuluk Tim Panda ini dilatih pelatih asal Jerman Florian Kohfeldt sejak awal musim 2023/2024.
Di pinggir timur Belgia, di perbatasan dengan Jerman, terdapat sebuah klub sepak bola unik bernama KAS Eupen.
Klub ini bak perpaduan dua budaya, menawarkan suasana sepak bola Belgia yang semarak dengan sentuhan disiplin dan profesionalisme Jerman.
Setelah Jordi Amat, markas pemain internasional Indonesia Shayne Pattynama selanjutnya adalah KAS Eupen.
BACA JUGA:Kirgistan vs Oman Imbang 1-1, Timnas Indonesia Susul Thailand ke Babak 16 Besar Piala Asia 2023
KAS Eupen didirikan pada tahun 1945 dan telah menorehkan sejarah di Liga Belgia dan menjadi kebanggaan masyarakat Eupen dan sekitarnya.
KAS Eupen bukanlah klub sepak bola biasa. Klub ini memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat di Eupen dan sekitarnya. Eupen adalah simbol persatuan dan identitas komunitas berbahasa Jerman di Belgia.
Selanjutnya, KAS Eupen juga berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan seperti, Program Pembinaan Atlet Remaja dan Bina Lingkungan.
KAS Eupen meraih kesuksesan besar di kancah sepak bola Belgia.Klub ini sudah tiga kali menjuarai Divisi II Belgia, terakhir pada musim 2018-2019.
BACA JUGA:Shin Tae-yong Sebut Peluang Kemenangan Australia 70 Persen Saat Kontra Timnas Indonesia
Selain itu, KAS Eupen juga mencapai final Piala Belgia pada 2018. KAS Eupen saat ini berlaga di Divisi Pertama Belgia dan berupaya untuk lebih meningkatkan performanya.
Klub sepak bola KAS Eupen didirikan pada 9 Juli 1945 melalui penggabungan Jugend Eupen dan FC Eupen 1920, dan pertandingan resmi pertamanya dimainkan dalam turnamen meriah pada 21 Juli.
Waktu berlalu dan klub memulai musim pertamanya di Divisi dua Liga. Meskipun pembangunan tribun pertama pada tahun 1947, pemasangan penerangan dan perbaikan infrastruktur lainnya pada tahun berikutnya, klub tidak mampu menghindari degradasi ke Regionalliga II.
Di bawah kepemimpinan pemain dan pelatih Roger Burgers, Eupen memenangkan gelar pertama mereka dan mengulangi gelar tersebut pada tahun berikutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: