Tayang di Bioskop: Film The Marsh King's Daughter, Trauma Masa Kecil Berujung Kematian
Film The Marsh King's Daughter bergenre thriller psikologis dibintangi Daisy Ridley, Garrett Hedlund, dan Ben Mendelsohn.--dok : sumsek.co
BACA JUGA:Film The Bricklayer, Aksi Nina Dobrev dan Aaron Eckhart Ungkap Pembunuhan Jurnalis
Saat sang ayah sedang keluar sendirian untuk berburu, tiba-tiba datang seseorang yang tersesat di dalam rawa tersebut sampai ke rumah mereka.
Dalam adegan ini cukup mengejutkan, ternyata plot waktu film ini terjadi pada masa modern saat ini. sepanjang film digambarkan bahwa mereka hidup tanpa sentuhan moderintas layaknya sedang berada di tahun 1950an.
Helena sangat terkejut dengan benda tersebut. dia tidak pernah mengenal dunia luar sama sekali seumur hidupnya. Saat pria tersebut mengendarai motor sambil memegang ponsel dia benar-benar tidak punya bayangan tentang benda-benda tersebut.
Saat sang ayah kembali dan mendapati ada pria asing di sana, dia pun merasa terancam dan membunuh pria tersebut.
Dia tidak ingin ada orang asing yang mengetahui keberadaan mereka disana. Karena dia adalah seorang pelarian residivis yang bersembunyi di tengah rawa tersebut.
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh ibu Helena untuk berusaha melarikan diri dari sang ayah yang berlaku diktator dan kejam terhadap mereka. Ibunya berusaha mengendarai sepeda motor pira tadi dan mengajak Helena untuk pergi.
Namun karena didikan sang ayah yang selalu menekankan pentingnya keluarga dan harus selalu patuh pada perintahnya, dia pun menolak untuk diajak ibunya pergi dari sana.
Scene berpindah saat ayahnya keluar dari penjara, saat itu Helena sudah dewasa dan dia tetap menyimpan rasa respect kepada sang ayah tersebut, meskipun sering diperlakukan kasar dan kejam. namun ternyata didikan sanga yah untuk patuh padanya sepertinya berhasil.
BACA JUGA:10 Film Horor yang Siap Menghantui di Awal Tahun 2024, Nomor 8 Auto Bikin Penonton Tobat
Namun meski dengan semua trauma itu, hubungan Helena dengan ayahnya tetap rumit. Bukan masalah sederhana jika dia membencinya atas semua yang telah dilakukannya. Faktanya, dia tidak tahu banyak tentang apa yang telah dia lakukan, dan dia juga tidak tahu perbedaannya.
Dia hanya tinggal bersama ibu dan ayahnya di tengah rawa, dia belum pernah bertemu orang lain, dan dia tidak punya TV atau radio atau apa pun untuk belajar tentang bagaimana orang lain hidup.
Sebagian besar dari apa yang telah dia pelajari, dia pelajari dari ayahnya, dan tentu saja ayahnya tidak akan melukiskan dirinya sendiri kecuali dengan cara terbaik.
Helena tidak pernah merasakan kasih sayang yang lembut dan hangat. dia selalu diajarkan dengan kekerasan, bahkan ibunya selalu depresi dan Helena tidak menyukainya karena itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: