Alasan Jenazah Jama’ah Haji atau Umroh Kepalanya Tidak Ditutup Kain Kafan dan Tidak Diberi Wewangian

BACA JUGA:Bestie, Pastikan Lima Sifat Ini Ada Dalam Circle Pertemanan Kamu Ya! Biar Bisa Reunian di Surga

Dimandikannya jenazah yang wafat dalam keadaan ihram dengan daun bidara guna menggantikan wewangian yang tidak boleh diberikan terhadapnya sehingga jenazah tetap harum.

Jenazah yang meninggal dalam keadaan ihram tidak ditutup kepalanya karena mereka akan dibangkitkan dalam keadaan orang berihram. 

Meski begitu dalam riwayat lain, orang yang meninggal dunia dalam keadaan berihram dikafani dengan dua potong kain. 

Dalam syarat-syarat berihram sendiri ialah tidak memakai wangi-wangian dan tidak ditutup wajahnya atau kepalanya.

BACA JUGA: Na’udzubillah! 6 Tanda Orang-Orang Munafik Dalam Shalat Menurut Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah

Meski begitu jenazah yang meninggal di Makkah dalam kondisi berihram tetap wajib disegerakan pengurusan mayat hingga dikuburkan. 

Jama’ah haji yang wafat di tanah Makkah kebanyakan akan dimakamkan di pemakaman Makkah.

Selain karena proses yang panjang, pemulangan jenazah haji atau umroh membutuhkan banyak waktu dan tenaga terutama untuk pemberkasan. 

Biaya pemulangan jenazah haji atau umroh ke negara asalnya juga memakan biaya yang besar karena harus menggunakan pesawat. 

BACA JUGA: Tiga Golongan yang Pasti Ditolong Allah SWT Sebab Ketaqwaannya, Nomor 2 Paling Mudah Dilaksanakan

Selain alasan itu, Pemerintah Arab Saudi mengkhawatirkan rusaknya kondisi jenazah akibat jarak tempuh yang sangat jauh.

Pemulangan jenazah juga harus mendapat persetujuan dari pihak kepolisian setempat, pihak rumah sakit dan membutuhkan tanda tangan dari Gubernur Mekkah yang sedang menjabat saat itu.

Lagipula menyegerakan untuk memakamkan jenazah juga merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada si mayit.

Keluarga yang ditinggalkan tidak perlu lagi mengqadhakan haji anggota keluarganya yang sudah meninggal. 

Sumber: