Simak Pesan Pj Wako Palembang untuk Pemilih Pemula Pemilu 2024

BACA JUGA:Minimalisir Kecurangan Saat Perhitungan Suara Pemilu 2024, Calon DPD RI Siapkan Saksi di TPS dan PPK

Lanjut Budi Arie, pada tahun 2019 terdapat 742 hoax. Sementara hingga awal Januari 2024 ini terdapat 221 hoax. 

"Artinya mengalami penurunan secara kuantitas. Teman-teman juga bisa lihat datanya, memang hangat-hangat sedikit tapi masih bisa terkendali," tuturnya. 

Selain itu, Budi Arie menambahkan bahwa black campaign dalam literasi politik masih memungkinkan jika tidak ada unsur hoax, ujaran kebencian, fitnah, dan konten merendahkan martabat. 

"Jika kampanye menyerang dengan adanya data-data gak masalah itu bagian dari dinamika politik," tambahnya.

BACA JUGA:Jelang Hari Pencoblosan Pemilu 2024, Perempuan Indigo Ini Ramalkan Bakal Terjadi Perang Santet, Benarkah?

Jika ada bertebaran isu politik, Budi Arie menegaskan terlebih dahulu dilihat kebenarannya. 

"Saring dulu baru di sharing jika ada isu-isu black campaign tertentu," tutupnya. 

Sementara Pj Gubernur Sumsel Dr Agus Fatoni mengatakan acara yang digelar Kominfo di Sumsel, Kota Palembang pada hari ini sangat bermanfaat. 

"Ini sangat penting untuk memberi pendidikan politik dan literasi, sekaligus mengajak kepada pemilih untuk memilih secara demokrasi. Kita mengucapkan terima kasih kepada Kominfo telah memilih Sumsel juga untuk sosialisasi ini," tukasnya. 

BACA JUGA: Pj Gubernur Agus Fatoni Beri Motivasi Pemilih Pemula untuk Gunakan Hak Suara pada Pemilu 2024

Diketahui, Kementerian Kominfo menggelar acara "Demi Indonesia Cerdas Memilih Untuk Meningkatkan Literasi Masyarakat Soal Pemilu 2024" berlangsung di The Sultan Convention Center Palembang pada hari ini. 

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Budi Arie Setiadi, Pj Wali Kota Ratu Dewa, dan  Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni menjadi narasumber di acara tersebut. 

Acara itu diikuti sekitar 2.000 pemilih pemula yang akan mengunakan hak pilihnya untuk pertama kalinya ditahun 2024 mendatang.

Terdiri dari pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Sumatera Selatan (Sumsel).

Sumber: