Ancaman Fenomena Solar Strom atau Badai Matahari Pernah Terjadi Tahun 1859, Dunia Kembali ke 'Zaman Purba'

Ancaman Fenomena Solar Strom atau Badai Matahari Pernah Terjadi Tahun 1859, Dunia Kembali ke 'Zaman Purba'

Ancaman Fenomena Solar Strom atau Badai Matahari Pernah Terjadi Tahun 1859, Dunia Seperti Kembali Ke "Zaman Batu"--

Peristiwa ini merupakan peristiwa Matahari terkuat yang pernah tercatat dalam sejarah, karena dampaknya begitu luar biasa merusak jaringan teknologi di Bumi.

Badai geomagnetik ekstrem mereda keesokan harinya dan jaringan telegraf di seluruh dunia diperbaiki. 

Aurora cemerlang memudar dari pandangan, dan dunia kembali normal. 

Namun kisah peristiwa Carrington tersebut masih tetap ada hingga saat ini.

Sementara itu dari beberapa kabar yang beredar, kejadian yang serupa Bakan terjadi pada tahun 2024 ini.

Meski memiliki sebutan yang berbeda, namun dari kabar yang beredar Solar Strom atau badai Matahari juga bakal berdampak luar biasa bagi Bumi.

BACA JUGA:Ternyata, Wanita yang Prediksi Gerhana Matahari dan Primbon Jawa Bernama Fitka, Channelnya Bahas Ilmu Titen

Dampak yang bakal timbul karena fenomena badai Matahari adalah matinya jaringan listrik dan internet seluruh dunia.

Kehidupan manusia diibaratkan bakal kembali ke "Zaman Purba", yang mana seluruh sistem energi serta perbankan terputus dalam jangka waktu yang lama.

Manusia akan bergantung pada energi seadanya seperti penggunaan energi cahaya menggunakan lampu obor dan menggunakan sistem barter dan uang tunai dalam bertransaksi.

Meski begitu, prediksi tentang badai Matahari yang berasa badan antariksa NASA tersebut merupakan sebuah prediksi yang tercipta dari pikiran manusia, manusia juga bisa salah.

BACA JUGA:Ngeri! Para Ilmuwan Prediksi Usia Matahari tak Bertahan Lama, Ukuran Berubah, Bumi dan Planet Lain Ditelan

Yang terpenting bagi kita, adalah ikhtiar, tawakal dan berdoa semoga saja seluruh prediksi dari NASA tersebut tidak terjadi.

Karena NASA sendiri juga sempat membeberkan adanya badai Matahari itu terjadi karena siklus 11 tahunan.

Dan sebagian besar siklus 11 tahun menurut NASA itu tidak dapat diprediksi kebenarannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: