Apa Itu Ramalan Jayabaya? Berikut Penjelasan Tiktokers Sekaligus Ciri Presiden 2024 yang Diramalkan Jayabaya

Apa Itu Ramalan Jayabaya? Berikut Penjelasan Tiktokers Sekaligus Ciri Presiden 2024 yang Diramalkan Jayabaya

Apa Itu Ramalan Jayabaya? Berikut Penjelasan Tiktokers Sekaligus Ciri Presiden 2024 Yang Diramalkan Jayabaya--

SUMEKS.CO - Sosok Jayabaya mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia, terutama bagi masyarakat yang bermukim di pulau Jawa.

Jayabaya sendiri merupakan salah satu raja, yang membawa Kerajaan Kediri hingga ke zaman puncak kejayaan yang berkuasa sekitar tahun 1134 Masehi hingga 1157 Masehi.

Sosok Jayabaya juga dikenal luas dengan berbagai ramalan peristiwa yang bakal terjadi di masa-masa yang akan datang.

Salah satu ramalannya yang cukup populer di masyarakat, yakni ramalan mengenai bakal terbelahnya pulau Jawa karena bencana besar akibat meletusnya sebuah gunung di Pulau Jawa.

BACA JUGA:5 Ciri yang Akan Jadi Presiden 2024 Menurut Ramalan Jayabaya, Sosoknya Bikin Publik Kaget Tak Menyangka!

Dari informasi yang dihimpun, Rabu 10 Januari 2024 gunung yang diramalkan yang bakal membelah dua pulau Jawa yakni antara gunung Semeru hingga gunung Slamet 

Namun, salah seorang tiktokers akun @donfajaraditama membeberkan bahwa Prabu Jayabaya sendiri bukanlah seorang peramal sebagaimana yang beredar cerita dimasyarakat.

Dalam narasinya dan diunggah diakun pribadinya miliknya tersebut, ada sebuah pandangan bahwa Jayabaya sendiri tidak pernah membuat ramalan-ramalan tersebut.

"Artinya nih ramalan dirujuk pada sosok Jayabaya itu dibuat oleh orang lain," ungkap narator.

BACA JUGA:8 Ramalan Roy Kiyoshi untuk Indonesia di Tahun 2024, Nomor 1 dan 6 Bikin Tidur Tak Nyenyak, Apa Itu?

Menurutnya, kisah tentang Jayabaya bisa meramalkan peristiwa di masa depan itu diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang terdahulu.

Narator juga menyangsikan, apakah cerita dari turun temurun tersebut sudah berbeda dari versi aslinya atau tetap sama.

Ada lagi, kata Narator sebuah pandangan lain bahwa nama besar dari Jayabaya itu sendiri digunakan hanya sebagai "trademark" saja.

Tujuannya, lanjut narator untuk menunjukkan popularitas dari Jayabaya pada zaman itu.

"Jadi versi ini mengatakan ramalan Jayabaya itu ya kumpulan ramalan-ramalan saja dari nenek moyang terdahulu," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: