Disuruh Baca Maps Malah Nyasar? Perempuan Satu Ini Justru Pencetus Sistem GPS Pertama di Dunia

Disuruh Baca Maps Malah Nyasar? Perempuan Satu Ini Justru Pencetus Sistem GPS Pertama di Dunia

Ilustrasi--dok : sumeks.co

BACA JUGA:100 Pengacara Chili Gabung Tuntut Israel ke ICC Bersama Lawyer Afrika Selatan, Malaysia, Turki dan Yordania

Umat muslim menggunakannya untuk menentukan kiblat dan wak shalat serta hari mulainya puasa Ramadhan serta hari raya Idul Fitri. 

Astrolabe sendiri diperkenalkan pertama kali ke dunia islam sekitar pertengahan abad kedelapan. 

Astrolabe dikembangkan sepenuhnya selama abad-abad awal islam dan merupakan penemuan yang dihargai dalam islam.

Kemampuan astrolabe dalam menentukan waktu shalat didefinisikan astronomis dan dipakai dalam menentukan arah ke Mekkah (kiblat).

BACA JUGA:Anggota Parlemen Israel Ofer Cassif Ikut Sebagai Penggugat, Kasus Genosida Netanyahu di Mahkamah Internasional

Pada masa abad ke-10, jauh sebelum adanya kompas, sistem GPS sekarang, dan jam ditemukan. 

Mariam al-Astrolabe atau Mariam al-Ijliyah yang merupakan seorang ilmuwan dengan pemikiran brilian telah menciptakan astrolabe yang ketika itu menjadi alat penghitung kuno.

Hal ini mengingat bahwa umat islam harus menyembah Allah SWT dengan menghadap kiblat dimana pun berada. 

Penemuan yang dilakukan oleh Mariam al-Ijliyah membantu umat islam menemukan posisi matahari, bulan dan bintang. 

BACA JUGA:Kontribusi Bizantium Terhadap Munculnya Renaisans yang Berdampak Signifikan Terhadap Barat

Ketiga aspek tersebut digunakan tidak hanya untuk menentukan kilat shalat melainkan juga waktu shalat, puasa ramadhan dan idul fitri. 

Mariam al-Astrolabe tercatat sebagai satu-satunya muslimah yang tergabung dalam bidang astronomi. 

Astrolabe mengandalkan benda langit seperti matahari dan bintang untuk mengetahui posisi di garis lintang atau waktu setempat. 

Astrolabe juga digunakan untuk mengukur peristiwa langit seperti goyangan sumbu yang ada pada bumi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: