Antara Black Panther dan Raja Mansa Musa, Raja Muslim yang Digelari ‘The Richest Human Being in All History’

BACA JUGA:Keutamaan QS Al-Lahab, Bukan Hanya Bahas Tentang Azab Abu Lahab dan Istrinya

Sedangkan yang kedua, hal itu hanyalah khayalan belaka.

Dengan perbandingan ini diharapkan setiap orang  menyadari dan mengembalikan idolanya dengan tokoh yang nyata. 

Raja Mansa Musa sendiri menggunakan kekayaannya untuk meninggikan bangunan dakwah dan membangun pendidikan. 

Dalam perjalanan hajinya tahun 1324, Raja Mansa Musa membawa 60.000 orang dan sepanjang perjalanan dari Mali ke Makkah beliau membagikan emas dan bantuan kepada orang yang ditemuinya. 

BACA JUGA:Mau Punya Anak Hafal Qur’an Sejak Dini? Ikuti 9 Tips Mudahnya Mendidik Anak Menjadi Hafidz/Hafidzah

Sepulang dari hajinya, Raja Mansa Musa mengundang cendekiawan Andalusia, Arab dan Persia untuk mengajar di Mali. 

Ketika itulah Mali akhirnya berubah menjadi garis depan ilmu pengetahuan umat islam, tepat ketika Baghdad dihancurkan oleh Kekaisaran Mongol. 

Nama kerajaan yang dipimpin oleh Mansa Musa ini tidak banyak dikenal oleh literatur sejarah karena efek penjajahan yang dilakukan oleh negara Eropa di Benua Afrika. 

Kekayaan benua Afrika itu dirampas secara serakah oleh Prancis, Italia, Spanyol, Portugal dan negara penjajahan lainnya. 

BACA JUGA:8 Fakta Menarik Tentang Kekaisaran Bizantium, Nomor 7 Sudah Dikabarkan Melalui Hadits

Penduduknya dijadikan budak, diperjualbelikan hingga ke penjuru Amerika dan memporakporandakan warisan peradabannya. 

Kerajaan islam Mali merupakan sebuah peradaban besar Afrika Barat yang berasal dari bangsa Mandika pada sekitar tahun 1235 sampai 1610.

Pada puncak kejayaannya, pejabat dan penguasa di kerajaan Mali dianugerahkan dengan gelar kehormatan yang kala itu dikenal sebagai “penguasa paling mulia dan terkaya diantara penguasa lainnya.”

Kesultanan muslim itu meliputi wilayah yang lebih luas dari Eropa Barat, terdiri dari berbagai kerajaan cabang dan beberapa provinsi. 

Sumber: