Film Yuni, Perjuangan Gadis Mengejar Impian Ditengah Relasi Kuasa Budaya Patriarki
Film Yuni meraih penghargaan Platform Prize pada Toronto International Film Festival 2021. --dok : sumeks.co
SUMEKS.CO - Film Yuni disutradarai Kamila Andini dan diproduseri Ifa Isfansyah, mengangkat tema relasi kuasa antara perempuan dan laki-laki dalam masyarakat patriarki.
Film yang disutradarai Kamila Andini ini dirilis pada tahun 2021 dan berhasil mengantongi beberapa piala penghargaan berkat kerja keras semua aspek yang terlibat dalam penggarapannya.
Beberapa perngharagaan bergengsi yang di dapat Film Yuni, diantaranya penghargaan Platform Prize pada Toronto International Film Festival (TIFF) 2021.
Platform Prize merupakan sebuah penghargaan yang bergengsi yang diberikan pada Toronto International Film Festival. Hanya satu film yaitu Film Yuni yang mendapatkan Platform Prize pada ajang tersebut.
BACA JUGA:Sutradara Todd Philips Sebar Kisi-Kisi Potongan Gambar Film Joker 2, Tayang Tahun 2024?
Dikutip dari Instagram Ifa Isfansyah selaku produser film ini sekaligus suami dari sang sutradara, Kamila Andini menyampaikan “Saya sulit mempercayainya. Tapi saya kira saya melihat ini sebagai harapan. Ini untuk suara-suara perempuan di Indonesia yang belum didengar. Ini untuk setiap perempuan di Indonesia dan dunia yang telah berjuang, bertarung bertahun-tahun, menemukan, berusaha menemukan kebebasan mereka,” kata Kamila.
Selain penghargaan Platform Prize, Film Yuni juga banyak menyabet penghargaan lainya. Sang pemeran utama yaitu Arawinda Kirana berkat peran apiknya di film ini berhasil memenangkan Citra Award for Best Actress 2021.
Arawinda Kirana bersanding dengan beberapa Aktris hebat lainya sebagai nominator. Nominator lainya adalah Shenina Cinnamon (Photocopier), Hana Prinantina (Cinta Beta), Nirina Zubir (Paranoia).
Sinopsis Film Yuni
Film ini menceritakan tentang seorang Gadis bernama Yuni yang diperankan oleh Arawinda Kirana.
Yuni adalah gadis yang cerdas di bangku Sekolah Menengah Atas. Yuni memiliki semangat dan cita-cita yang tinggi untuk meraih mimpinya menempuh jenjang pendidikan yang tinggi.
Budaya di lingkungan tempat tinggalnya terbiasa dengan perempuan yang menikah di usia muda. Suatu hari Yuni dilamar oleh seorang pria yang tak dikenalnya datang kerumah.
Karena Yuni memiliki cita-cita yang tinggi untuk melanjutkan pendidikanya selepas SMA, maka dia pun menolak lamaran tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: