Waspada! Dampak El Nino Akan Berlanjut Hingga 2024, BRIN Ingatkan Hal Ini

Waspada! Dampak El Nino Akan Berlanjut Hingga 2024, BRIN Ingatkan Hal Ini

Waspada! Dampak El Nino Akan Berlanjut Hingga 2024, BRIN Ingatkan Hal Ini--

SUMEKS.CO,- Dampak bencana kekeringan El Nino diprediksi beberapa ahli dan pakar cuaca, akan kembali terjadi pada tahun 2024 ini, benarkah?

Dirangkum dari berbagai sumber Selasa 2 Januari 2024, dampak dari bencana kekeringan El Nino ini masih terus berlangsung pada beberapa daerah di Indonesia.

Hingga para pakar memprediksi, El Nino ini akan terus berlangsung hingga sekira bulan April atau Mei 2024.

Disampaikan pakar Klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin bahwa pada awal 2024 ini bakal terjadi dominasi angin Monsun Timuran.

BACA JUGA:WASPADA, Januari 2024, El Nino Masih Menghantui! Meski Sejumlah Wilayah di Indonesia Memasuki Musim Hujan

Menurut Erma, dominasi angi Monsun Timuran ini biasanya saling berkaitan dengan musim kemarau.

Bahkan, kata Erma fenomena tersebut berdampak menguatkan El Nino yang akan membuat bencana kekeringan khususnya di daerah pulau Jawa.

Dengan kata lain, lanjut Erma pada tahun 2024 ini bencana kekeringan akibat El Nino di pulau Jawa belum berakhir.

"Ini semakin menegaskan bahwa dampak El Nino melemahkan Monsun baratan hingga kemarau bakal lebih panjang, menunda musim hujan sekaligus mengubah sifat musim musim hujan menjadi lebih kering," terang Erma.

Lebih rinci dikatakannya, faktor penyebab bencana kekeringan panjang itu salah satunya karena intrusi udara kering dari selatan Jawa serta Australia yang sedang masuk musim panas. 

BACA JUGA:Dinsos OKI Berikan Penjelasan Bansos BLT El Nino Rp400 Ribu, Simak!

"Hal tersebut membuat Pulau Jawa merasakan cuaca panas dan kering meski sedang musim hujan," tambahnya.

Lebih lanjut diterangkannya, penguatan El Nino yang terjadi sejak Desember lalu diperkirakan berlanjut hingga Januari 2024. 

Dampaknya, lanjut Erma adalah suhu muka laut yang mendingin dan termoklin di Papua, ini akan menyulitkan pembentukan awan dan hujan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: