Heboh! Pria Berhelm Buang Dua Bilah Keris dari Atas Jembatan Musi 6 Palembang, Jadi Perdebatan Warganet

Heboh! Pria Berhelm Buang Dua Bilah Keris dari Atas Jembatan Musi 6 Palembang, Jadi Perdebatan Warganet

Heboh! Pria Berhelm Buang Dua Bilah Keris Dari Atas Jembatan Musi 6 Palembang, Jadi Perdebatan Warganet--

Dibalas komentar akun @wawan***** "Jadi gini kalau kita ikhlas dengan membuang keris itu GK akan kembali lagi kalau sudah dibuang masih kepikiran dengan keris itu ,itu akan bisa balik lagi,"

Dan ditimpali komentar akun @alexsan***** "Maka dari itu dia buang dengan cara sesuai aturan nya. soal nya kalo tidak sesuai aturan nya pasti balik lg. itu yg di sebut keris turun menurun. percuma kita dapet jg klo gk bisa urus nya. malah ganggu mending di buang,".

BACA JUGA:Gagal Lompat di Jembatan Ampera Istri Tukang Sayur Akhirnya Sadar, Siap Urus 2 Anak dan Gugat Cerai Suaminya

"Keris turun temurun gk bisa di kasih orang lain mas. mau di buang ke tengah laut jg kalo buang nya gk sesuai aturan balik lg ke rumah. biasa nya dia gk mau dapet keris itu karena kebanyakan gk tau cara ngurus nya. yg ada malah menggangu," tambah komentar akun @alexsan*****.

Serta dibalas lagi oleh komentar akun @Tri***** "kalau udah di buang ke sungai/ Laut. tidak akan kembali lagi sama pemilik nya,".

Dirangkum dari Wikipedia, Keris merupakan senjata tajam golongan belati yang memiliki ragam fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantara bagian barat dan tengah. 

Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya karena tidak simetris di bagian pangkal yang melebar, sering kali bilahnya berkelok-kelok, dan banyak di antaranya memiliki pamor (damascene), yaitu terlihat serat-serat lapisan logam cerah pada helai bilah.

Pada masa lalu keris berfungsi sebagai senjata dalam duel atau peperangan, sekaligus sebagai benda pelengkap sesajian. 

BACA JUGA:Viral di Media Sosial, 2 Bocil Nekat Lompat Dari Atas Jembatan Ampera Setinggi 9 Meter, Begini Kondisinya

Pada penggunaan masa kini, keris lebih merupakan benda aksesori (ageman) dalam berbusana, memiliki sejumlah simbol budaya, atau menjadi benda koleksi yang dinilai dari segi estetikanya.

Keris telah terdaftar dan diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia Non-Bendawi Manusia yang berasal dari Indonesia sejak 2005.

Asal usul keris belum sepenuhnya terjelaskan karena tidak ada sumber tertulis yang deskriptif mengenainya dari masa sebelum abad ke-15, meskipun penyebutan istilah "keris" telah tercantum pada prasasti dari abad ke-9 Masehi.

Ada banyak teori yang mencoba menjelaskan asal muasal keris di nusantara. G.B. Gardner dalam bukunya Keris and Other Malay Weapon keris dianggap sebagai pengembangan dari senjata tikam prasejarah. 

BACA JUGA:Melompat dari Jembatan Ampera ke Sungai Musi, Sugiarto Gagal Bunuh Diri

Namun diperkirakan asal mula penyebutan kata "keris" merupakan singkatan bahasa Jawa dari "Mlungker-mlungker kang bisa ngiris", dugaan bentuk keris berkelok/mlungker adalah pengembangan desain dari bentukan keris yang awalnya lurus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: