Shalat Terus, Maksiat Jalan, Emang Boleh? Dengar Nasehat Ustadz Adi Hidayat Berikut

Shalat Terus, Maksiat Jalan, Emang Boleh? Dengar Nasehat Ustadz Adi Hidayat Berikut

Shalat merupakan kewajiban bagi seorang muslim agar terhindar dari perbuatan keji dan munkar.--dok : sumeks.co

SUMEKS.CO – Dalam QS. Al-Ankabut ayat 45, Allah ta’ala berfirman yang artinya “Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Dalam ayat ini disampaikan bahwa shalat adalah salah satu ibadah kepada Allah yang menjauhkan dari sifat keji dan mungkar.  

Shalat menjadi bentuk penghambaan kepada Allah dan bentuk syukur atas karunia serta nikmat yang telah didapatkan.

Menegakkan perintah shalat adalah kewajiban setiap muslim karena dapat menghindarkan seseorang dari keburukan.

BACA JUGA: Macam – Macam Kebahagiaan di Kehidupan Manusia, Ustadz Adi Hidayat : Dunia Sukses, Akhirat Sukses

Namun apa jadinya jika shalat yang sudah dilaksanakan justru tidak menghindarkan manusia dari sifat keji dan mungkar?

Apakah jadinya kalau ada orang yang shalat namun tetap melakukan maksiat? Apakah yang membedakan shalatnya dengan shalat seorang yang shalih? Bukankah gerakannya sama, bacaannya sama, waktu shalatnya pasti setelah adzan?

Dalam kesempatan tanya jawab pada kajian Ustadz Adi Hidayat lewat akun youtube resminya, @Adi Hidayat Official. 

Ustadz kondang kelahiran Pandeglang itu menyampaikan bahwa orang yang melaksanakan shalat namun maksiatnya tidak berhenti adalah orang yang tidak konsisten dalam beramal. 

BACA JUGA: Jenis-Jenis Penyakit Hati Ini Resikonya Tidak Main-Main, Nomor 6 Sering Dilakukan Tanpa Sadar!

Sejatinya orang yang seperti itu adalah orang yang bimbang sehingga tidak konsisten terhadap amalnya. Orang tersebut termasuk ke dalam orang yang tidak punya pilihan hidup. 

Ustad Adi menegaskan, orang yang STMJ (Shalat Terus, Maksiat Jalan) adalah orang-orang yang keadaan dirinya belum sehat. 

Orang seperti ini tetap dido’akan agar mendapat hidayah dari Allah. Ustadz Adi juga menyampaikan bahwa orang seperti ini boleh dijadikan teman.

Akan tetapi, perlu digaris bawahi jika orang seperti ini ucapannya tidak bisa dipertimbagkan dalam mengambil keputusan. Tidak semua yang disampaikan oleh orang-orang yang tetap shalat namun melakukan maksiat bisa dijadikan keputusan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: