Rusuh Lagi, Menpora Dukung PSSI Beri Efek Jera Pada Supporter

Rusuh Lagi, Menpora Dukung PSSI Beri Efek Jera Pada Supporter

Suporter pada pertandingan sepakbola yang sering membuat keributan akan diberi efek jera.--dok : sumeks.co

BACA JUGA: Suporter Indonesia Mendapat Peringatan Keras Usai Kemenangan Red Sparks Lawan Al Pappers

Suporter tim tamu disarankan untuk tidak hadir Sebelumnya, suporter tim tamu disarankan untuk tidak menghadiri pertandingan antara PSIS Semarang dan PSS Sleman. Lalu, disampaikan PSS Sleman melalui kontak media sosial resmi klub.

Sehubungan dengan larangan PT terhadap kehadiran suporter dan penonton tim tamu, manajemen LIB PSS Sleman meminta agar suporter PSS Sleman tidak diperkenankan mengikuti acara pada Minggu 3 Desember di Stadion Jatidiri Semarang.

"Kami mengimbau kepada seluruh pemain untuk tidak menghadiri pertandingan antara PSIS Semarang dan PSS Sleman," kata klub dalam pernyataannya.

PSIS Semarang, kubu tuan rumah, juga mengirimkan pesan serupa. Klub Jawa Tengah meminta pendukung tim tamu untuk tidak mengunjungi stadion secara langsung untuk menghindari gangguan.

BACA JUGA:Dihadang Suporter Fanatik SFC, Coach Yoyo : Saya Janji Akan Lakukan yang Terbaik di Putaran Pertama Ini

“Fans tim tamu dimohon untuk tidak menghadiri pertandingan PSIS vs.PSS”

Mohon hormati pihak penyelenggara,” demikian bunyi pernyataan PSIS di media sosial X (Twitter).

PSIS Semarang mengamankan tiga poin berkat gol Carlo Fortes.

Klub yang berjuluk Mahesa Jenard itu naik ke posisi ketiga klasemen Ligue 1.

BACA JUGA:TERBARU, Sriwijaya FC Resmi Putuskan Kontrak Kervens Belfort, Usai Desakan Suporter Fanatik

Dua belas orang tewas atau terluka dalam dua insiden kekerasan sebelumnya pada pertandingan Dewa United melawan Persib Bandung di Stadion Indomilk Arena, Kabupaten Tangerang.

Dan usai laga Gresik United kontra Deltoras, terjadi kericuhan di Gelora Joko Samudro.

“Iya betul, kami kembali mencari cara yang paling efektif, salah satunya sedang dibahas terkait dengan apa yang dilakukan Persib agar suporter didaftarkan secara digital,” jelasnya.

“Tetapi yang pasti kita juga memerlukan pemahaman yang lebih detail mengenai aspek psikologis suporter,” kata Dito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: