Nah Lho! Kenaikan Tarif Air Bersih Penyebab Inflasi di Sumsel, Ratu Dewa Bilang Begini

  Nah Lho! Kenaikan Tarif Air Bersih Penyebab Inflasi di Sumsel, Ratu Dewa Bilang Begini

Pj Wali Kota Palembang Ratu Dewa-Naba -

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Kenaikan tarif air bersih Perumda Tirta Musi Palembang, disebut Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan (Sumsel) sebagai salah satu penyebab inflasi di Sumsel.

Pj Wali Kota Palembang H Ratu Dewa, tak menampik kalau kenaikan tarif air bersih Perumda Tirta Musi Palembang menyumbang terjadinya inflasi. 

"Memang inflasi karena ada penyesuaian tarif air bersih. Namun, ini masih dibatas normal 2,94 persen," kata Ratu Dewa kepada awak media di Hotel Novotel pada Jumat, 3 November 2023.

Ratu Dewa menyebutkan, artinya penyumbang terbesar inflasi karena adanya penyesuaian tarif PDAM. 

BACA JUGA:Ratu Dewa Kumpulkan Seribu Anak Yatim Piatu, Doa Bersama untuk Rakyat Palestina

"Namun kita terus melakukan pencegahan kenaikan inflasi signifikan," kata Ratu Dewa. 

Sementara, menurut Ahli Madya Statistik BPS Sumsel Intan Yudistri Febrina, faktor lain yang berkontribusi terhadap inflasi adalah kenaikan harga cabai merah, daging ayam ras, dan beras.

Namun, komoditas utama yang menyebabkan inflasi adalah kenaikan tarif air minum oleh Perumda Tirta Musi Palembang. 

"Inflasi di Sumatera Selatan adalah hasil gabungan dari Indeks Harga Konsumen (IDK) di Lubuklinggau dan Palembang," jelasnya. 

BACA JUGA:Kemendagri Monitoring Pengendalian Inflasi Di Kota Palembang, Harga Bawang Putih Masih Mahal

Lanjut Intan, Palembang mengalami kenaikan sebesar 0,53 persen, sedangkan Lubuklinggau sebesar 0,19 persen. 

"Kenaikan tarif air bersih oleh Perumda Tirta Musi Palembang berkontribusi sebanyak 0,3 persen dari total 0,5 persen inflasi tersebut," ungkapnya.

Selain itu, Intan juga menyatakan bahwa diperkirakan inflasi akan tetap terjadi hingga akhir tahun karena akan menghadapi Natal dan Tahun Baru. Serta dampak El Nino juga mempengaruhi komoditas pertanian.

"Inflasi akan terus meningkat, meskipun perubahannya mungkin tidak terlalu signifikan karena sulit memprediksi perubahan harga," tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: