Ribuan Masyarakat Palembang Gelar Aksi Bela Palestina, Tuntutannya: Desak PBB Hukum Israel

Ribuan Masyarakat Palembang Gelar Aksi Bela Palestina, Tuntutannya: Desak PBB Hukum Israel

Ribuan masyarakat di Kota Palembang yang tergabung dalam aksi Masyarakat Sumsel Bela Palestina menggelar aksi unjuk rasa. Foto: usta/sumeks.co --

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Ribuan masyarakat di Kota Palembang yang tergabung dalam aksi Masyarakat Sumsel Bela Palestina menggelar aksi unjuk rasa pada Senin 30 Oktober 2023.

Mereka melakukan aksi jalan kaki dari Simpang Lima DPRD Sumsel menuju Bundaran Air Mancur atau di depan Halaman Masjid Agung Palembang. 

Hal itu dilakukan untuk mendukung Palestina yang saat ini diperlakukan sangat kejam oleh Israel dan berharap adanya perhatian. 

Melalui aksi tersebut, bertujuan menolak negara Israel yang melakukan penyerangan terhadap warga sipil Palestina yang mengakibatkan ribuan orang hingga meninggal dunia.

BACA JUGA:Masyaallah, Warga Palestina Berseru Lewat Toa Masjid, Israel Blok Komunikasi Gaza dari Dunia Luar

Pantauan di lokasi, puluhan bendera Palestina tampak dikibarkan sebagai bentuk dukungan. 

Diketahui Forum Umat Islam, Maspuroh, aktivis Muda Kampus, dan sejumlah kelompok lainnya juga ikut berpartisipasi dalam aksi tersebut. 

Ketua Forum Umat Islam Sumsel, Umar Said menyatakan bahwa aksi ini merupakan dukungan terhadap Palestina yang saat ini sedang menghadapi serangan Israel. 

Sebagai ketua, ia juga menyerukan kepada PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa) untuk mengambil tindakan dalam menghentikan aksi zionis Israel. 

BACA JUGA: Memasuki Hari Ke-20 Perang Israel-Hamas, 7.000 Warga Palestina Tewas

"Kami mendesak PBB untuk menghukum Israel atas pelanggaran hukum internasional yang telah dilakukan dan segera mengadakan sidang istimewa untuk mengakhiri penindasan yang dialami oleh bangsa Israel," katanya kepada awak media. 

Kendati demikian, Umar juga mengajak umat Islam untuk tidak menggunakan produk-produk Israel yang sebagian pendapatannya digunakan untuk membeli persenjataan perang bagi Israel.

Satu-satunya cara, kata dia, adalah dengan tidak membeli atau mengonsumsi produk-produk mereka. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: