Alami Depresi Pasca Merantau, Pemuda di Ogan Ilir Pilih Akhiri Hidup Lebih Cepat

Alami Depresi Pasca Merantau, Pemuda di Ogan Ilir Pilih Akhiri Hidup Lebih Cepat

Ilustrasi--

BACA JUGA:Mitos Wong Palembang Tulen Terdahulu, Pamali Sebut Minyak Tanah, Hanya Boleh Sebut Ini

"Suaranya bagus sekali kalau lagi bernyanyi," ujar salah seorang warga.

Peristiwa gantung diri di wilayah hukum Polsek Tanjung Batu, sebelumnyajuga terjadi pada 18 Maret 2023.

Korbannya bernama Umar (55), warga Dusun 2 Desa Senuro Timur Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir. 

Korban Umar nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, lantaran sudah mengidap penyakit selama bertahun-tahun.

BACA JUGA:Wanita Cantik Bertubuh Ramping Bikin Geger Antrean Air Bersih, Netizen Sebut Tiara Daster Ungu

Menurut Sondi, berdasarkan keterangan dari keluarga korban didapati bahwa korban memang mempunyai penyakit katarak. Namun, korban diduga tidak mau melakukan operasi.

Sondi mengungkapkan, diketahuinya peristiwa gantung diri salah seorang warga Senuro Timur ini berawal dari anak perempuan korban yang baru saja pulang dari kebun karet sekitar pukul 10.00 WIB.

Saksi melihat rumahnya yang dihuni korban sudah terkunci. Lalu, saksi mengintip dari ventilasi atau lubang angin rumahnya dan dilihat ayahnya sudah tergantung.

"Anak korban lalu memberi tahu keluarga dan tetangganya bahwa bapaknya tergantung di dalam rumah," paparnya.

BACA JUGA:PELINDO Peduli Kain Khas Palembang Songket, Kucurkan Bantuan Puluhan Juta ke UMKM

Setelah itu, masyarakat langsung menelpon Polsek Tanjung Batu. Setibanya piket Polsek Tanjung Batu dengan disaksikan keluarga korban, Kepala Desa Senuro Timur dan masyarakat, barulah pintu rumah didobrak.

Setelah pintu rumah berhasil terbuka, terlihat korban sudah tergantung dengan kain diikatkan di kayu alang rumahnya. Selanjutnya, Kapolsek Tanjung Batu menghubungi Inafis Polres Ogan Ilir untuk ke-TKP.

"Setelah tiba di TKP, Tim Inafis langsung mengecek korban. Selanjutnya dilakukan identifikasi terhadap korban dan ditemukan dilehernya memar akibat lilitan sarung. Tim juga menemukan sperma dari kemaluan korban, sedangkan untuk tanda-tanda kekerasan ditubuh korban tidak ditemukan," jelasnya.

Ditambahkan Sondi, dengan ditemukannya fakta-fakta di lapangan, pihak keluarga menerima dengan ikhlas bahwa kejadian ini murni sebagai gantung diri. Untuk itu, pihak keluarga tidak bersedia dilakukan autopsi terhadap jenazah ayahnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: