Polres Muara Enim Lakukan Sholat Istisqa, Berharap Turun Hujan Atasi Karhutla

Polres Muara Enim Lakukan Sholat Istisqa, Berharap Turun Hujan Atasi Karhutla

SHOLAT ISTISQO : Polres Muara Enim menggelar sholat Istisqa berjamaah untuk meminta hujan kepada Allah SWT di halaman Mapolres Muara Enim.--

MUARA ENIM, SUMEKS.CO - Berbagai upaya telah dilakukan berbagai pihak untuk meminimalisir bahaya kekeringan dan Karhutla.

Seperti yang dilaksanakan oleh Polres Muara Enim yakni dengan menggelar sholat Istisqa berjamaah untuk meminta hujan kepada Allah SWT di halaman Mapolres Muara Enim, Kamis 21 September 2023.

Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi SH SIK MH melalui Kabag Ops Polres Muara Enim Kompol Toni Arman SH, mengatakan kegiatan sholat Istisqa ini merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan oleh Polres Muara Enim yang mengalami musim kemarau panjang seperti ini.

Sebab, musim kemarau menjadi salah satu penyebab terjadinya bahaya kekeringan, kebakaran hutan dan lahan dan kabut asap yang sangat mengganggu pernapasan dan penglihatan sehingga sangat merugikan semua mahluk hidup.

BACA JUGA:Majelis Ulama Indonesia Perkuat Kerukunan Umat Beragama di Kabupaten

“Sholat Istisqa merupakan bentuk upaya untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan air hujan, sehingga dapat meminimalisir terjadinya kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap,” harapnya.

Sementara itu dalam khutbahnya, Iptu M Yarmi menerangkan bahwa kita harus terus berusaha dengan cara berdoa, memperbanyak istighfar dan meningkatkan kesadaran diri, sebab hal tersebut merupakan cara terbaik untuk membantu proses turunnya hujan pada masa kemarau seperti saat ini.

Sebab menjaga kelestarian hutan dan lahan bukanlah hal yang mudah.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi, termasuk faktor manusia, alam, teknis, dan taktis. Faktor manusia dan budaya pun menjadi faktor penting dalam pembakaran lahan.

BACA JUGA:Mondy Tatto Sumpah Tuduhannya pada Ustadz Ebit Lew di Podcast Caprice Benar, Netizen: Lapornya ke Polisi Dong!

Masyarakat harus lebih mengedukasi diri dan saling berbagi informasi agar bisa lebih memahami bahwa pencegahan pembakaran lahan menjadi tugas seluruh masyarakat.

Disamping itu, lanjut Yarmi, faktor alam musim kemarau juga mempengaruhi kondisi kebakaran hutan dan lahan.

Oleh karena itu, upaya pengendalian dan pencegahan harus dilakukan dengan baik dan efektif untuk mengatasi musim kemarau yang panjang dan rawan akan terjadinya kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap. 

Tidak hanya itu, faktor tehnis dan taktis menjadi faktor utama dalam pengendalian dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: