Sejarawan Palembang Sebut Secara Makna Gelar Tak Memiliki Arti Khusus, Sebab Palembang Tak Punya Kasta

Sejarawan Palembang Sebut Secara Makna Gelar Tak Memiliki Arti Khusus, Sebab Palembang Tak Punya Kasta

Sejarawan palembang sebut secara makna gelar tak memiliki arti khusus, sebab palembang tak punya kasta. foto: RM Ali Hanafiah (sumeks.co).--

SUMEKS.CO, PALEMBANGPALEMBANG dikenal dengan masa kesultanannya. 

Hal ini masih bisa dilihat dari gelar nama-nama orang Palembang hingga kini.

Ada beberapa gelar kebangsawanan di Palembang. Dimulai dari sultan

‘’Sultan juga kalau pada masa kepemimpinannya sudah mengangkat putranya menjadi sultan, maka gelarnya susurunan,’’ ujar RM Ali Hanafiah, sejarawan Palembang.

BACA JUGA:Hubungan Spesial Sultan Siak dan Ratu Belanda, Kandas Karena Beda Agama

Pria yang akrab dipanggil Mang Amin ini mengatakan, setiap calon pengganti sultan anak laki-laki dari ratu, istri pertama yang disebut permaisuri raja. 

Anaknya diberi gelar Pangeran Ratu.

Kemudian anak-anak pangeran ini ketika tidak menjadi Sultan akan digelari Raden jika laki-laki dan Raden Ayu jika perempuan.

Lalu, jika pangeran menikah dengan wanita bangsa Arab, maka anaknya diberi gelar Raden Syarif dan Raden Ayu Syarifah jika perempuan. 

BACA JUGA:Mengenal Sosok Rey Utami, Artis Terkaya Indonesia Tahun Ini, Kalahkan Agnes Mo dan Sultan Andara

Tapi jika pangeran ini menikah dengan perempuan berbangsa Cina maka anaknya akan bergelar Baba dan Nona.

Khusus untuk istri Sultan dari Kepulauan Bangka Belitung anak – anak Sultan dari sana diberi gelang Abang dan Yang.  

Sedangkan gelar seperti ada Mas Agus, Kemas, Kiagus itu adalah hak sultan untuk menberikan gelar kepada seseorang.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bacakoran.co