Cacam, Mantan Kades di OKI Dianiaya Ipar Saat Pulang dari Masjid, Aksi Terekam CCTV

Cacam, Mantan Kades di OKI Dianiaya Ipar Saat Pulang dari Masjid, Aksi Terekam CCTV

Penganiayaan terhadap mantan Kades Rawang Besar, Kecamatan SP Padang OKI, terekam CCTV saat pulang dari Masjid. Foto: dokumen/sumeks.co--

BACA JUGA:Bupati OKI Minta Kades Baru Dilantik Segera Beradaptasi dan Akselerasi Pembangunan Desa

"Pelaku ini Edi Paimin (50) ipar saya yang bungsu," ujarnya.

Dijelaskan Yulita, sebenarnya, peristiwa seperti ini bukan kali pertama termasuk penyerangan terhadapnya, karena sebelumnya juga saudara ipar yang lain pernah menganiayanya.

"Kejadian penganiayaan ini sudah saya alami dua kali. Penganiayaan pertama tanggal 21 Mei 2023 saat itu kepala saya dipukul oleh Basri (65) hingga mengalami luka robek sedalam 6 cm dan dijahit sampai 20 jahitan," jelasnya. 

Dia menceritakan jika sang suami meninggal tahun 2021 lalu, keluarga dari pihak suami nekat mengajukan permasalahan harta dan warisan hingga ke pengadilan dan mereka kalah. 

BACA JUGA:47 Bacalon Kades Dari 7 Desa Ikuti Seleksi DPMD Kabupaten Muara Enim

"Di persidangan itu mereka kalah melawan saya yang merupakan istri sah almarhum. Setelahnya justru mereka bertindak anarkis," bebernya.

Jadi adanya penganiayaan yang kedua kalinya, membuat Yulita takut dan trauma hingga memutuskan untuk mencari tempat tinggal sementara guna menghindari pelaku. 

"Saya ingin melaporkan kepada pihak yang berwajib dan berharap para pelaku bisa ditangkap dan diadili. Kalau belum ditangkap, tentunya nyawa saya selalu terancam," ungkapnya. 

Terpisah, kuasa hukum korban, Febuar Rahman SH, berharap dengan adanya kejadian ini pihak kepolisian jajaran Polres OKI dapat segera mengungkap kasus tersebut.

BACA JUGA:Nah Loh! Pilih Caleg atau Kades ,Nyaleg Kepala Desa Wajib Mundur

"Saya berharap pelaku dapat segera tertangkap, karena kejadian penganiayaan ini sudah 2 kali terjadi selama tahun 2023 ini," ucapnya. 

Lanjutnya, sejak kejadian itu korban merasa ketakutan dan terpaksa pindah ke rumah orang tuanya. Agar kejadian serupa tidak kembali terulang.

"Kejadian ini baru lagi, kan menjadi terancam hidupnya. Sekarang korban masih trauma dan selalu merasa ketakutan untuk keluar rumah," tukasnya. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: