Mahfud MD Santai, Moeldoko Ganas, Istana Tak Akan Melaporkan Rocky Gerung
Mahfud MD cenderung santai, senada dengan pernyataan Presiden Jokowi yang menganggap sebagai masalah sepele. Sehingga proses terhadap Rocky Gerung berpeluang tidak berlanjut.--
Dalam podcast pribadinya, Susno menjelaskan, Rocky Gerung yang dituduh menghina dan merendahkan martabat presiden. Dia menghina pribadi atau menghina jabatan presiden, atau Jokowi.
"Pertanyaan yang besar, apakah bisa dihukum? Karena apa? Katanya menimbulkan kegaduhan disana sini, menimbulkan keresahan dan lain-lain. Bahkan sampai unjuk rasa minta Rocky Gerung ditangkap dan dihukum," kata Susno.
Putra asli Kota Pagaralam Sumsel itu menyentil, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, yang sempat menggelar konfrensi pers.
Bahkan, Moeldoko sampai mengatakan apa yang dilakukan Rocky Gerung itu sudah masuk penghinaan luar biasa. Moeldoko juga menyatakan, itu sudah menjadi tugas KSP dan meminta aparat memproses.
"Pertanyaannya apa bisa? Nggak ada aturannya. Dulu ada, masuk pasal 300 sekianlah 316 apa berapa. Sekarang nggak ada. Pasal itu sudah dicabut oleh MK. Mau dihukum pakai apa kalau nggak ada undang-undangnya," ungkap Susno.
BACA JUGA:GAWAT! Panji Gumilang Bisa Digugat Balik Mahfud, Pencemaran Nama Baik
Susno memastikan Rocky Gerung tidak bisa diproses secara hukum, bila laporan atas penghinaan jabatan presiden.
Begitu juga bila Rocky Gerung menghina pribadi Jokowi. Itu merupakan delik aduan. Tentu saja yang dapat mengadukan Rocky Gerung adalah Jokowi langsung.
"Ok menghina pribadi. Tapi itu sudah gugur, karena itu delik aduan, harus jokowi yang mengadukan. Jokowi jelas mengatakan, itu masalah kecillah, nggak saya urusi, yang penting saya kerja," kata Susno.
Jenderal (purn) Moeldoko mencak-mencak, atas pernyataan akademisi Rocky Gerung, yang menyebut Presiden Jokowi "banjingan tolol".
Moeldoko pun siap pasang badan. Sehingga Ia mengingatkan Rocky Gerung atas pernyataan yang dinilai tidak mencerminkan seorang intelektual.
"Saya ingin mengingatkan ya. Tugas yang melekat di Kepala Staf Kepresidenan adalah menjaga kehormatan presiden. Jangan main-main itu. Sekali lagi saya ulangi, jangan main-main," tegas Moeldoko.
Moeldoko menyatakan, bila bersinggungan dengan presiden, dirinya akan paling depan. Sebagai seorang prajurit, dirinya sudah biasa mempertaruhkan nyawa di medan perang tanpa kalkulasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: