BERAPI-API! UAH Kuliti Syaikh Assim Al Hakeem Soal Larangan Baca Al Fatihah, Ucapannya Pedas Ditelinga

BERAPI-API! UAH Kuliti Syaikh Assim Al Hakeem Soal Larangan Baca Al Fatihah, Ucapannya Pedas Ditelinga

Ustaz Adi Hidayat Kasih Paham Syaikh Assim Al Hakeem Soal Larangan Baca Al Fatihah Diawal Acara.--

BERAPI-API! UAH Kuliti Syaikh Assim Al Hakeem Soal Larangan Baca Al Fatihah, Ucapannya Pedas Ditelinga

SUMEKS.CO - Cerdas, Ustad Adi Hidayat luruskan pemahaman pendakwah asal Arab Saudi, Syaikh Assim Al Hakeem, yang melarang membaca surah Al Fatihah saat memulai ataupun membuka suatu acara.

Ulama sekaligus pendakwah Tanah Air, Ustad Adi Hidayat, seakan tergelitik saat mendengar Syaikh Assim Al Hakeem menegur jemaah yang mengawali acara dengan membaca Al Fatihah.

Menanggapi hal itu, Ustad Adi Hidayat menerangkan, dalam Islam ada dua sifat ibadah yang diajarkan. Kedua hal itupun memiliki makna berbeda secara hukum.

BACA JUGA:Ade Armando Sebut Tak Ada Ayat Al Quran yang Memerintahkan Salat 5 Kali Sehari, Ustaz Adi Hidayat Bereaksi

Dijelaskan Ustad Adi Hidayat, dua sifat ibadah yang dimaksud yakni, ibadah terikat tempat, keadaan, rukun, waktu. Sedangkan, yang kedua, ibadah mutlak tidak diikat waktu tertentu, syarat atau tempat dilaksanakan.

"Ada yang terikat, ada yang mutlak," tegas Ustad Adi Hidayat.


Ustad Adi Hidayat--

Ustad Adi Hidayat mengatakan, membaca surah Al Fatihah hukumnya terikat dan menjadi rukun saat mengerjakan salat. Bahkan, jika tak tunduk pada hukum tersebut dapat menyebabkan seseorang sesat.

"Kalau melenceng dari contoh itu maka berpeluang mendatangkan bid'ah, karena menyimpang dari yang dicontohkan Rasulullah SAW," beber Ustad Adi Hidayat.

BACA JUGA:Azan 2 Kali Salat Jumat Disebut Bid'ah, Ustad Adi Hidayat Beri Jawaban Menohok: Antum Siapa, Sahabat Nabi?

Sementara itu, adapun diluar konteks ibadah yang terikat, ada aspek lain yaitu mutlak. Hal ini tak mengharuskan untuk ikut aturan sebelumnya.

Mengingat, ibadah tersebut tidak terikat waktu dan tempat. Hanya saja, harus menyesuaikan tempat yang baik, suci, bukan yang terlarang sifatnya.

"Terus tidak diikat dengan rukun dan syarat tertentu, enggak harus wudhu dulu, enggak harus ada rukun," timpal Ustad Adi Hidayat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: