Kabupaten OKI Paling Terdampak Karhutla di Sumsel dan Jadi Perhatian Utama

Kabupaten OKI Paling Terdampak Karhutla di Sumsel dan Jadi Perhatian Utama

Ilustrasi--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menjadi daerah yang paling terdampak Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Sumsel, sehingga menjadi perhatian utama. 

Pada musim kemarau ini, di daerah OKI seringkali terjadi karhutla. Terutama di lahan gambut yang ada di wilayah tersebut.

"Data dari citra satelit dari Januari hingga Juni 2023 menunjukkan peningkatan jumlah Karhutla di wilayah gambut OKI. Ada 310 hektare lahan gambut yang terbakar di OKI," kata Kepala Balai Pengendalian Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera, Ferdian Kristanto dikutip dari sumateraekspres.id, Jumat, 28 Juli 2023.

Jumlah ini jauh lebih tinggi daripada tahun 2022 yang hanya mencapai 20 hektare lahan gambut yang terbakar.

BACA JUGA:Meningkat Drastis hingga Akhir Mei 2023, Total Hotspot Karhutla di Sumsel Tercatat 670, Muratara Terbanyak

Selain lahan gambut, lahan mineral di OKI juga mengalami kebakaran sebesar 544,3 hektare, sehingga total luas lahan yang terbakar di OKI mencapai 854,3 hektare. 

Ferdian menyatakan bahwa saat ini wilayah OKI dan Musi Banyuasin mengalami kekeringan, namun lahan gambut secara umum masih cukup basah.

Kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) meningkat setelah data mencatat bahwa hingga Juni 2023 terdapat 1.129 hektare lahan yang terbakar. 

Meskipun angka tersebut tampak tinggi, sebenarnya jumlahnya lebih rendah dibanding periode yang sama pada tahun 2022 yang mencapai 2.222 hektare.

BACA JUGA:Kesiapsiagaan Upaya Pencegahan Karhutla Tetap Dilaksanakan Meskipun Turun Hujan

"Perubahan musim yang memasuki musim kemarau mempengaruhi kondisi tersebut. Meskipun tinggi muka air di lahan gambut OKI dan Muba mengalami penurunan, namun penurunan ini belum terlihat signifikan," jelasnya. 

Ferdian mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang berisiko membahayakan dan menyebabkan kemungkinan terjadinya karhutla yang sulit dipadamkan. 

Menurutnya, gambut tidak mungkin terbakar tanpa adanya aktivitas manusia. Kejadian karhutla juga semakin meningkat secara frekuensi, namun tim di lapangan berusaha menanganinya.

Pihak berwenang mengingatkan masyarakat di Sumsel untuk waspada terhadap ancaman kekeringan di wilayah gambut. Situasi ini dapat berdampak pada terjadinya karhutla dan kabut asap di tahun 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: