Pedagang Kaki Lima Nyaris Rugi! Omset Anjlok, Imbas Realokasi Lapak di Pasar 16 Ilir Palembang

Pedagang Kaki Lima Nyaris Rugi! Omset Anjlok, Imbas Realokasi Lapak di Pasar 16 Ilir Palembang

Realokasi sementara para pedagang kaki lima di Pasar 16 Ilir Palembang berimbas dengan anjloknya omset perhari.-foto:naba.-

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Realokasi sementara pedagang kaki lima (PKL) di Pasar 16 Ilir Palembang menyebabkan anjloknya omset per hari para pedagang.

Puluhan pedagang kaki lima itu telah berjualan lebih dari 3 minggu, pasca dimulainya renovasi Pasar 16 Ilir Palembang.

Saat ini pedagang kaki lima itu dibolehkan berjualan, namun harus dipindah ke lokasi yang nilai kurang strategis.

BACA JUGA:DPRD Palembang Dalami Proses Pengalihan Lapak PKL dari PD Pasar 16 Ilir

''Lokasi kami berjualan kurang strategis. Akibatnya kami banyak kehilangan pelanggan,'' kata Mamat salah satu pedagang kaki lima, Jumat 28 Juli 2023.

Sudah tiga minggu jualan di tempat baru ini, tapi hasil jualan tidak pernah besar, keluhnya.

Demikian keluhan tersebut disampaikan oleh salah satu lapak PKL yang berjualan baju di seberang Gedung Pasar 16 Ilir Palembang. 


Gedung Pasar 16 Ilir Palembang. foto: m naba anwar sumeks.co--

"Ini dikasih gratis karena solusi bersama hasil jawaban demo kemarin, hanya bayar kebersihan saja Rp 2.000 per hari. Namun lapak baru ini mengalami penurunan omset sekitar setengah atau 50 persen dari sebelumnya. Kalau tempat lama kami dapat keuntungan per hari sekitar Rp 200.000, namun kini hanya Rp 100.000," ungkapnya kepada SUMEKS.CO, Kamis 27 Juli 2023.

"Lokasinya kurang strategis dikarenakan jalan dari arah belakang kan ditutup, hanya dari lewat parkiran depan yang dibuka. 

BACA JUGA:Pedagang Pasar 16 Ilir di Luar Resah Kehilangan Lapak, di Dalam Was-was Sebab Kios Baru Heritage Tidak Murah

Selain itu banyak calon pembeli tidak melihat arah lapak yang ada di seberang gedung ini dikarenakan mereka kebanyakan langsung masuk ke dalam seperti belanja pada umumnya sebelum pembangunan," jelas PKL tersebut sambil merenung. 

Faktor lainnya ialah banyak kehilangan pelanggan. Hal itu dikarenakan mereka yang biasa belanja di tempat langganannya, kini tidak mengetahui tempat yang baru tersebut. 

"Karena lapak yang baru disini juga kita tidak bisa langsung memilih di tengah atau dimana yang strategis. Para pelanggan kebanyakan tidak tahu tempat langganannya dimana berualan sehingga mencari tempat lain," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: