Sekolah Minim Siswa di Sumsel Akibat Sekolah ‘Banyak Peminat’ Kejar BOS Hingga Tambah Kelas Melebihi Kuota
sekolah minim siswa di sumsel akibat sekolah ‘banyak peminat’ kejar bos hingga tambah kelas melebihi kuota --
Katanya, pemerintah dalam hal ini Disdik harus mengikuti aturan PPDB secara nasional.
Tidak menambah kelas. Dengan kuota 36 siswa per kelas.
“Supaya sekolah negeri mutunya tetap terjamin dan sekolah swasta tetap mendapatkan siswa,” tandasnya.
BACA JUGA:Emak-emak Curhat Soal Keperluan Sekolah Anak, Mendikbud Keluarkan Aturan Baru Seragam Sekolah
Sementara, Andri Usman STr SI, Bendahara SMK Antara dan SMP Inaba
Yayasan Pendidikan Umum Antara di Jl Sukabangun 2 Palembang mengatakan, saat ini pihaknya masih membuka PPDB.
“Untuk SMK baru dapat sekitar 20 siswa dan SMP 30-an siswa,” ungkapnya.
Untuk di Muratara, ada dua sekolah lokal jauh yang tutup sejak 2022 karena minimnya siswa. Yakni SD Negeri Embacang lokal jauh minak dan SD di Talang Unggar Rupit.
BACA JUGA:Emak-emak Curhat Soal Keperluan Sekolah Anak, Mendikbud Keluarkan Aturan Baru Seragam Sekolah
“Kami tutup karena tidak ada murid,” jelas Kepala Disdik Kabupaten Muratara, Zazili.
Dua sekolah lokal jauh itu selalu alami penurunan jumlah siswa. Tercatat, pada 2019 hanya ada 10 siswa di SDN lokal jauh Minak.
Lalu, 2021 ada 7 siswa dan 2022 tutup karena tidak ada yang daftar sama sekali.
Begitu juga dengan SD lokal jauh Talang Unggar.
BACA JUGA:Emak-emak Curhat Soal Keperluan Sekolah Anak, Mendikbud Keluarkan Aturan Baru Seragam Sekolah
“Untuk kegiatan belajar mengajar, dipindahkan ke sekolah induk SDN Embacang untuk sekolah lokal jauh Minak dan SDN Muara Rupit untuk sekolah lokal jauh Talang Unggar,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: koransumeks