Tak Ada Alat Pendeteksi Gas, DLH OKI Sarankan Berkoordinasi dengan ESDM Provinsi Sumsel

Tak Ada Alat Pendeteksi Gas, DLH OKI Sarankan Berkoordinasi dengan ESDM Provinsi Sumsel

--

Sementara itu, pemilik lahan Yeni mengatakan, bahwa lahan itu merupakan lahan kosong miliknya, sengaja mengubah lahan kosong itu untuk dijadikan pabrik rumahan pembuatan tahu.

BACA JUGA:3 Shio Ini Rezekinya Mantul, Hidupnya Diterpa Badai Kekayaan

"Lahan tersebut memang sudah saya beli sekitar beberapa tahun yang lalu, dikarenakan lahan tersebut jauh dari permukiman warga, rencana lahan tersebut mau dijadikan pabrik rumahan pembuatan tahu," ujarnya, Selesa 18 Juli 2023.

Ditambahkan Yeni, dirinya ingin membuat pabrik tahu dilahan tersebut, dikarenakan jauh dari permukiman warga. Sebab, pabrik tahu biasanya akan menimbulkan bau yang menyengat dan kotor.

Maka dari itu, untuk tahap awal pengerjaan kita berinisiatif memanggil tukang sumur bor untuk dilakukan pengerjaan dilahan kosong tersebut.

“Pengerjaan sumur bor telah dilakukan sekitar 4 hari yang lalu. Di titik pengeboran pertama ditemukan batu, jadi pindah ke titik kedua, pengeboran dititik kedua ditemukan lagi kayu di dalam tanahnya,” jelasnya. 

BACA JUGA:Mengenal Bonsai Beserta Jenis-Jenisnya, Kecantikan Kehidupan Miniatur dalam Pot yang Memiliki Nilai Jual

Lalu, setelah beberapa kali pindah, di titik pengeboran ketiga justru keanehan muncul setelah kedalaman 8 meter.

Saat pengeboran dititik ketiga secara tiba-tba keluar lumpur yang menyembur keatas, ketika didekati, lumpur tersebut ada bau menyerupai gas.

“Karena penasaran, waktu itu tukang bor mengeluarkan korek api dan membakar sumber bau, ternyata benar api menyambar di lubang sumur bor tersebut. Kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi di Desa Buluh Cawang,” katanya. 

Setelah adanya kejadian tersebut, warga berdatangan penasaran ingin melihat secara langsung kejadian tersebut.

BACA JUGA:Keren! SS1-V1 Made in Pindad Buat Marinir AS Kaget, Bisa Tembus Rompi Anti Peluru

“Sudah 2 hari ini warga ramai datang untuk melihat secara langsung kebenarannya. Tetapi gas ini baru bisa muncul setelah dipancing dengan mesin penyedot air. Dimana kalau air sudah naik barulah gas juga ikut terlihat,” terangnya. 

Dengan adanya kejadian ini, saya merasa takut jika tempat usahanya tidak bisa dilanjutkan dan justru ditutup karena mengkhawatirkan warga.

“Bukannya senang, saya justru takut pembangunan pabrik bisa terhenti gara-gara fenomena gas alam dan usaha saya tidak berjalan. Rencana saya, sumur bor ditutup dan mau buat sumur biasa saja diseberangnya,” tukasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: