Admin Al Zaytun Bangga Ribuan Santri Mendaftar dan Sebut Derasnya Tsunami Fitnah, Langsung Dirujak Netizen

Admin Al Zaytun Bangga Ribuan Santri Mendaftar dan Sebut Derasnya Tsunami Fitnah, Langsung Dirujak Netizen

Pendaftar siswa tak berpengaruh sama ponpes Al Zaytun di Indramayu Jawa Barat itu status admin facebook Al Zaytun dan langsung dirujak netizen. foto: ilustrasi al zaytun/sumeks.co.--

BACA JUGA:Ken Setiawan yang Ngaku Sempat Merampok Demi Membangun Al Zaytun, Tegaskan 80 Persen Santri Orang Tuanya NII

Namun postingan ini langsung diserbu netizen, setelah diawal komentara ada seseorang yang mengaku ortu siswa memasukkan anaknya di ponpes Panji Gumilang itu.

Diketahui, Ponpes Al Zaytun didemo masyarakata akibat ulah Panji Gumilang. Tapi, katanya, pendaftar santri dikabarkan malah ribuan.

Taufik Hidayat, peneliti Al Zaytun mengaku tak heran. Katanya yang mendaftar itu anak dari para pengikut Panji Gumilang sendiri, dari sayap terirorial NII KW 9 yang banyak itu.

“Seribu itu orang-orangnya doang. Nggak banyak itu, orang-orang yang di teritorial yang dicuci otaknya,” cetus Taufik dikutip di YouTube TVOneNews.

BACA JUGA:Santri Al Zaytun Nyanyi Lagu Yahudi Hevenu Shalom Aleichem, Manfaat Nyanyi Itu Apa? Netizen: Promosi Israel

Kata Taufik, Ponpes Al Zaytun hanyalah cover dari sayap teritorial NII. 

Ditengah masalah yang menerpa Al Zaytun tapi masih ada seribu calon santri yang mendaftar.

“Seribu itu orang-orangnya doang. Nggak banyak itu, orang-orang yang di teritorial yang dicuci otaknya,” cetus Taufik lagi. 

Apalagi, lanjut, Taufik, anggota NII itu 2007 anggota NII itu ada 180 ribuan orang dan mereka mampu mengumpulkan dana yang luarbiasa.

BACA JUGA:Panji Gumilang Tidak Sakti, Al Zaytun Hanya Cover Sayap Teritorial NII, Taufik Hidayat: Sosok Kuat Dibohongi!

Sedangkan orang-orang kuat yang dekat Panji Gumilang selama ini hanya dibohongi.

“Sosok-sosok penting itu dibohongi aja sama Panji Gumilang dengan kemegahannya itu,” tegas Taufik lagi.

Menurutnya, orang boleh terpukau dengan kemegahan Al Zaytun, namun dibalik itu ada tragedi kemanusiaan yang luarbiasa.

“Bayangkan ya orang boleh terpukau Al Zaytun itu besar, mewah, santrinya makan teratur, tapi ribuan pekerja disana ngontrak dan hidup dalam kemiskinan. Satu kontrakan itu bisa lima keluarga,” ungkap Taufik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: