Pernah Minta Hapus 300 Ayat Al Quran, Ternyata Saifuddin Ibrahim Bukan Ahli Quran, Ini Jabatannya di Al Zaytun

Pernah Minta Hapus 300 Ayat Al Quran, Ternyata Saifuddin Ibrahim Bukan Ahli Quran, Ini Jabatannya di Al Zaytun

Ilustrasi--

Pernah Minta Hapus 300 Ayat Al Quran, Ternyata Saifuddin Ibrahim Bukan Ahli Quran, Ini Jabatannya di Al Zaytun

SUMEKS.CO - Sejak tahun 2022 lalu, sosok Pendeta Saifuddin Ibrahim, dikenal luas di media sosial.

Apalagi setelah videonya minta hampus 300 ayat Al Quran. Fakta terbaru terungkap, Saifuddin Ibrahim alias Boim itu bukanlah ahli Al Quran. 

Boim yang juga memiliki nama lain Abraham Ben Moses, merupakan seorang murtadin, yang kini menyandang status sebagai pendeta.

BACA JUGA:Saifudin Ibrahim Sebut Salat di Al Zaytun Hanya Latihan Sebelum Hukum Islam Berlaku di Indonesia

Pendeta Saifuddin Ibrahim yang perna mengabdi di Ponpes Al Zaytun saat dirinya masih berstatus muslim, juga sempat menyinggung kurikulum pesantren yang mengaitkan dengan radikalisme. 

Kelakuan Saifuddin Ibrahim yang saat ini berstatus buronan kasus penistaan agama itu, dibongkar abis oleh alumni Al Zaytun, Reza Pahlavi atau yang lebih dikenal di akun TikTok @juragan kopi. 

Laki-laki kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat pada 26 Oktober 1965 itu, bukanlah seorang ahli Quran.

Bahkan, endeta Saifuddin Ibrahim ternyata bukan siapa-siapa saat masih berada di Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat. 

BACA JUGA:BIKIN HEBOH LAGI, Pendeta Saifuddin Ibrahim Muncul Berpeci, Baca Ayat Al Quran tentang Nabi Muhammad SAW

Laki-laki pindah keyakinan dari Islam ke Kristen alias Murtadin itu, cuma ngaku-ngaku ahli Al Quran. 

Awalnya dalam akun TikToknya, Reza menjawab pertanyaanakun @ibe1988 pasa kolom komentar, Bang berarti perna dihajar oleh Saifuddin Ibrahim?

Lalu Reza pun menjawab, bila laki-laki yang disebut Saifuddin Ibrahim itu lebih dikenal dengan nama Boim di kalangan santri Al Zaytun. 

"Saifuddin Ibrahim jabatannya lumayan tinggi. Karena termasuk dari dewan guru. Saya tahu dewan guru itu tidak diberikan jam ngajar khusus. Tidak seperti guru lain yang punya jam pelajaran khusus dan mata pelajaran khusus," ungkap Reza. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: