Ikhsan dan Juragan Kopi, Alumni Senior Al Zaytun Turun Gunung: Kami Diajarkan yang Benar, Sekarang Ini Aneh!
Dua alumni senior ponpes Al Zaytun, Muhammad Ikhsan (kiri) dan juragan kopi (kanan) turun gunung dan menjelaskan bahwa selama sekolah di Al Zaytun mereka diajarkan yang benar. Tidak seperti sekarang ini. foto: @netijen.fc dan @juragan kopi/sumeks.co. --
Ikhsan mau menerangkan seterang-terangnya, dengan sejujur-jujurnya bahwa apa yang dituduhkan banyak banget yang keliru.
“Pisahkan antara Al Zaytun dan NII”, katanya.
Santri-santri itu nggak ngerti dengan NII, meskipun orang tuanya ada yang terafiliasi dengan NII.
Diangkatan saya itu fifty-fifty, jadi 50-50. Dikenal santri dalam dan santri luar.
Ikhsan menujukkan ijazahnya dan berusaha meluruskan bahwa tak benar ada ajaran yang menyimpang selama dia 6 tahun belajar di Ponpes tersebut.
Meski dia mengakui bahwa para santri sebagian adalah anak dari orang-orang NII.
“Saya orang pertama mempertanyakan kok begini Panji Gumilang,” ujarnya setelah mengetahui cara salat saat Idul Fitri di almamaternya itu.
Ikhsan sekolah 6 tahun, dari tahun 2000 sampai dengan 2006.
Sebelumnya Ken Setiawan, salah satu mantan pengurus Ponpes Al Zaytun, terang-terangan membuka fakta terbaru mengenai kesesatan yang terjadi di Ponpes Panji Gumilang tersebut.
“Mas Ken banyak yang keliru, itu pisahkan antara Al Zaytun dan NII mas,” tegas Ikhsan yang membantan keterangan Ken yang memojokkan santri di Al Zaytun .
BACA JUGA:Tak Cuma Tandatangan Panji Gumilang Beda, Tahun Ijazah Pun Janggal
Katanya, Al Zaytun itu dibawah YPI atau Yayasan Pesantren Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: