Warga Minta Ketegasan Pemerintah, Aksi Massa Blokir Angkutan Batubara Terus Berlanjut
DILARANG MELINTAS : Tampak warga Kecamatan Lawang Kidul terus melakukan aksi putar balik angkutan batubara.--
Sejak batubara diangkut dengan truk melalui Jalinsumteng, lanjut Nangwi, nyaris tidak ada untungnya bagi masyarakat secara umum, jika adanya yang positif paling hanya segelintir dan orang-orang tertentu seperti pengusahanya dan antek-anteknya.
Sedangkan masyarakat secara umum, harus menderita seperti harus mengisap debu batubara yang sangat berbahaya bagi kesehatan sehingga banyak warga yang terkenal Ispa, kemacetan lalulintas sehingga warga tidak nyaman dalam berkendaraan dan rugi waktu, kecelakaan lalulintas juga sering menimbulkan kemacetan bahkan korban jiwa dan materil seperti menabrak rumah, pagar, tiang listrik yang menyebabkan masyarakat menderita pemadaman listrik berjam-jam.
Belum lagi ditambah kebisingan, jalan infrastruktur cepat rusak, dan rumah disepanjang jalan kotor dan hitam oleh debu batubara.
"Kami ingin mencari pemimpin yang berani dan konsisten serta berpihak dengan masyarakat. Kami tidak perlu janji-janji tetapi bukti. Kami akan mencari pemimpin seperti ini kedepan," tegasnya.
Menanggapi aksi spontan masyarakat Kecamatan Lawang Kidul tersebut Pj Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah, bahwa sejak dua bulan yang lalu dirinya sudah memprediksi kejadian aksi pemblokiran angkutan batubara oleh masyarakat tersebut lambat laun pasti akan terjadi.
Sebab akibat operasional angkutan batubara melintas Jalinsumteng tersebut memang sering dikeluhkan dan menganggu aktivitas masyarakat.
Atas pemikiran tersebut, lanjut Kaffah, ia bersama pihak terkait terus mencarikan solusi untuk pembuatan Jalan khusus batubara.
Dari hasil rapat beberapa waktu yang lalu, beberapa perusahaan tambang batubara sudah menyatakan sepakat jalan khusus batubara tersebut melintas di IUP masing-masing hanya tinggal PTBA yang belum mengizinkan untuk melintas didalam IUP sekitar 9 km.
Jika semuanya telah sepakat, kata dia, maka pembangunan jalan tersebut sudah bisa dimulai dan permasalahan angkutan batubara yang melintasi Jalinsum dengan sendirinya teratasi.
"Solusi ini tercapai jika didukung oleh semua pihak terutama PTBA. Nanti di RUPS PTBA di Jakarta, saya akan berbicara lantang ke pihak terkait atas permasalahan tersebut," tegasnya.
BACA JUGA:Kacer 'Ngebagong' Jangan Panik, Mandi Malam Solusinya
Seperti di ketahui aksi ini adalah buntut dari keresahan masyarakat Lawang Kidul terhadap angkutan mobil batubara yang melintas di Jalinsumteng dan jalan lainnya tanpa memperdulikan kepentingan masyarakat banyak sehingga sering menimbulkan permasalahan sosial.
Dan puncaknya, dalam waktu sebulan, dua warga Kecamatan Lawang Kidul harus meregang nyawa akibat terlibat lakalantas dengan truk angkutan batubara.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: