Kisah Tukang Sol Sepatu Jadi Haji Mabrur Tanpa ke Mekkah, Bagaimana Ceritanya?

Kisah Tukang Sol Sepatu Jadi Haji Mabrur Tanpa ke Mekkah, Bagaimana Ceritanya?

Kisah menarik seorang tukang sol sepatu yang mendapat predikat haji mabrur, meskipun tidak berangkat haji ke Mekkah. --

Kisah Tukang Sol Sepatu Jadi Haji Mabrur Tanpa ke Mekkah, Bagaimana Ceritanya?

SUMEKS.CO - Kisah menarik seorang tukang sol sepatu yang mendapat predikat haji mabrur, meskipun tidak berangkat haji ke Mekkah. Cerita tersebut diunggah oleh kanal Youtube @NikHan TV.

Ulama Abdurahman Abdullah bin Al-Mubarak merupakan ulama terkenal di Mekkah dan menceritakan riwayat ini. Suatu ketika setelah selesai menjalani salah satu rukun haji, ia beristirahat dan tertidur.

Dalam tidurnya, dia bermimpi melihat dua malaikat yang turun dari langit. Dia mendengar percakapan kedua malaikat yang turun dari langit tersebut, saat dimimpinya.

BACA JUGA:Cara Hentikan Kecanduan Film 'Bokeh' dan Masturbasi, Gus Baha dan Habib Muhammad Al Habsyi Ajarkan Doa Ini

"Berapa banyak yang datang tahun ini?," tanya malaikat satu ke malaikat lainnya.

"Tujuh ratus ribu," jawab malaikat lainnya.

Mendengar jawaban malaikat tersebut, malaikat lainnya pun bertanya lagi, berapa banyak ibadah haji yang diterima dari ratusan ribu jemaah haji yang datang ke Mekkah.

"Tidak satu pun," ujar malaikat itu.

BACA JUGA:5 Waktu Ini Tidak Dianjurkan untuk Tidur, Jika Sering Dilakukan Bakal Berakibat Buruk

Mendengar percakapan kedua malaikat ini, Abdullah pun merasa gemetar. Lalu, Abdullah pun menangis dalam mimpinya. Abdullah pun berkata bahwa orang-orang yang datang ke Mekkah ini telah datang dari seluruh penjuru bumi.

"Dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan. Berkelana menyusuri padang pasir yang luas, dan semua usaha mereka menjadi sia-sia?," tanya Abdullah dalam mimpinya.

Dalam gemetar, Abdullah melanjutkan mendengar percakapan kedua malaikat tersebut di mimpinya.

"Namun, ada seseorang yang meskipun tidak datang menunaikan ibadah haji, tetapi ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni. Berkat ia, seluruh haji mereka diterima Allah SWT," ucapnya.

BACA JUGA:Memahami Antara Sejarah Dan Fiksi Tentang Walisongo, Berikut Penjelasan Guru Gembul

"Kok bisa?," tanya malaikat itu.

"Itu semua atas kehendak Allah SWT," kata malaikat lainnya.

Lantas, malaikat itu pun bertanya kepada malaikat lainnya siapa sosok orang yang istimewa tersebut. Malaikat lainnya pun menjawab bahwa orang tersebut adalah Sa'id bin Muhafah.

"Dia adalah seorang tukang sol sepatu di Kota Damaskus," katanya.

BACA JUGA:Berkurban Boleh Makan Daging Kurban? Ustaz Abdul Somad: Diperintahkan Tapi Ada Cara yang Lebih Afdal Lagi

Mendengar ucapan itu, Abdullah lalu terbangun. Ketika Abdullah ini pulang haji, dia tidak langsung pulang ke rumah. Abdullah langsung menuju Kota Damaskus, Syiria.

Sesampainya di Kota Damaskus, Abdullah langsung mencari tukang sol sepatu yang disebutkan dua malaikat tadi bernama Sa'id bin Muhafah. Hampir seluruh orang ditanya Abdullah saat berada di Damaskus.

Lalu, perjalanan Abdullah ke Kota Damaskus mencari tukang sol sepatu membuahkan hasil. Setelah seseorang menyebut bahwa tukang sol sepatu yang dimaksud Abdullah berada di pinggir kota.

"Ada, di tepi kota," ujar salah seorang tukang sol sepatu sembari menunjukkan arah keberadaan tukang sol sepatu tersebut.

BACA JUGA:Kamu Wajib Tahu, Cara Membedakan Bisikan Malaikat dan Setan, Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Sampai di lokasi yang dimaksud, Abdullah bertemu dengan seorang tukang sol sepatu yang berpakaian lusuh. Abdullah pun bertanya kepada tukang sol sepatu tersebut.

"Apakah anda yang bernama Sa'id bin Muhafah?," tanyanya.

"Betul, anda siapa?," jawab tukang sol sepatu itu.

Lalu, Abdullah menjawab bahwa dirinya adalah Abdullah bin Al-Mubarak. Mendengar ucapan ulama tersebut, Sa'id bin Muhafah pun merasa terharu. Karena, Abdullah bin Al-Mubarak adalah ulama terkenal.

BACA JUGA:Camkan! Tidak Hanya Dihukum Penjara, Pelaku Injak Al Quran Demi Konten Akan Terima Azab Pedih Dari Allah SWT

"Ada apa mendatangi aku?," tanya Sa'id.

Sejenak ulama itu terdiam, karena bingung akan memulai pertanyaan dari mana. Akhirnya, ulama itu pun menceritakan perihal mimpinya pada saat perjalanan haji beberapa waktu lalu.

"Aku ingin tahu, amal apakah yang telah anda perbuat? Sehingga anda berhak mendapatkan pahala haji mabrur," tanyanya.

Lalu, Sa'id bin Muhafah pun menjawab bahwa dirinya tidak tahu kenapa dirinya bisa seperti itu. Sang ulama pun lalu meminta Sa'id bin Muhafah untuk menceritakan kehidupannya sehari-hari.

BACA JUGA:MASYAALLAH! Wanita Bertato Hijrah ke Jalan Allah, Ustaz Ebiet Lew Bawakan Hidayah

"Setiap tahun setiap musim haji aku selalu mendengar Labbaik Labbaikallahumma Labbaik, dan aku selalu menangis. Ya Allah aku ingin ke Mekkah, Ya Allah aku rindu melihat Ka'bah, ijinkan aku datang," katanya.

Oleh karena itu, setiap tahun Sa'id mengumpulkan uangnya untuk ongkos berangkat haji. Sedikit demi sedikit, Sa'id mengumpulkan uang hasil sol sepatunya. 

"Akhirnya pada tahun ini aku bisa mengumpulkan 350 dirham, cukup untuk aku berhaji," lanjutnya.

"Aku sudah siap berhaji," ujarnya lagi.

BACA JUGA:Masyaallah, Kisah Allah Mengutus Malaikat Menggantikan Abdullah bin Mubarak Mengerjakan Ibadah Haji

Lalu, ulama Abdullah pun bertanya kenapa Sa'id batal berangkat haji tahun ini. Ternyata hal tersebut dikarenakan istri Sa'id yang tengah hamil dan sering ngidam.

"Sewaktu aku hendak berangkat, istriku ngidam berat. Dimana dia memintaku untuk mencari bau masakan yang sangat harum ini, dan memintaku untuk meminta masakan tersebut untuknya walau sedikit," katanya lagi.

Sa'id pun mencari dimana masakan harum tersebut berasal. Ternyata berasal dari salah satu rumah gubuk yang hampir runtuh. Disana ada seorang janda bersama enam orang anaknya.

Lalu, Sa'id berkata bahwa dirinya menginginkan masakan tersebut walaupun sedikit, karena sang isteri ngidam masakan tersebut. Janda itu lalu diam saja, dan melihat ke arah Sa'id bin Hafsah.

BACA JUGA:Mau Jadi Wali Allah? Ikuti 2 Tips Menjadi Wali Allah Menurut Habib Luthfi bin Yahya

Akhirnya perlahan janda itu mengatakan bahwa dia tidak bersedia memberikan masakan itu. Namun, Sa'id pun berkata bahwa dijual berapa pun akan dibelinya masakan tersebut.

Si janda pun berkata bahwa daging yang dimasaknya ini haram di makan oleh keluarga Sa'id bin Hafsah. Ternyata, keluarga janda ini sudah beberapa hari tidak makan.

Ternyata, hari itu keluarga janda ini melihat keledai mati dan dagingnya diambil sebagian untuk dimasak. Andai kata keledai itu tidak diambil, maka janda dan enam anaknya akan kelaparan.

Sa'id pun menangis dan mengajak sang isteri ke rumah janda tersebut. Lalu, memberikan seluruh uangnya kepada keluarga janda tersebut.

BACA JUGA:Indonesia Disebut Tak Ada Keturunan Rasulullah SAW, Habib Rizieq Beri Pesan Menohok, Sampai Katakan Hal Ini

Di dalam hatinya, saat memberikan uang tersebut, Sa'id sembari berkata bahwa disinilah hajiku dan disinilah Mekkah-ku. Abdullah bin Al-Mubarak pun menangis mendengar itu. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: