Danau Shuji ‘Selamatkan’ Perekonomian Warga hingga Boyong Pekerja ke Tanah Suci

Danau Shuji ‘Selamatkan’ Perekonomian Warga hingga Boyong Pekerja ke Tanah Suci

Danau Shuji merupakan salah-satu destinasi wisata baru yang terletak di Lembak Muara Enim. Foto: Dian/sumeks.co--

Danau Shuji, juga disebut-sebut sebagai lokasi bekas dapur umum bagi pasukan Jepang yang berjarak hanya sekira 1 km dari bandara tentara Jepang.

BACA JUGA:Gubernur Akan Resmikan Pondok Baca Danau Shuji

Saat Pandemi Covid-19 menyerang, ide itu muncul dari masyarakat Desa Lembak, termasuk lokal hero yakni Bob Permana yang mengajak warga Desa Lembak, Muara Enim untuk membersihkan tempat sampah yang kini sudah disulap jadi tempat rupiah. 

Dimana, ketika Covid-19 membuat kondisi sosial lesu, banyak terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) massal dan di situlah mendorong masyarakat Lembak mengembangkan potensi di wilayah nya, tepatnya pada 2020 lalu.

Dalam hal ini, Pertamina pun hadir memberikan dorongan baik materil dan sebagainya sebagaimana Desa Lembak merupakan ring 1 Prabumulih Field dan atas dasar itulah pihaknya turut hadir mendorong masyarakat mengembangkan Desa Lembak. 

"Program ini dimulai sejak 2020 dan exit program pada 2024 mendatang kita akan lepas dan diharapkan masyarakat bisa lebih berdikari dan mandiri," sebutnya.

BACA JUGA:Danau Shuji Akan Tambah Fasilitas Camping Ground dan Waterboom

Lebih lanjut, Sadam mengaku ada empat kelompok di Danau Shuji. Pertama, Pokdarwis yang berarti Kelompok Sadar Wisata. Pertamina berkontribusi memberikan pelatihan-pelatihan bagaimana mengelola danau, pengembangan tempat wisata seperti untuk prewedding dan camping ground.

Kedua, Pokdarling yang berarti Kelompok Sadar Lingkungan. Kelompok ini bertugas mengumpulkan dan mengelola sampah organik dan anorganik. Salah-satunya program sampah jadi berkah dan Pak Dalang (Plastik Daur Ulang). 

Terlihat, di sekitar pondok (gazebo) ada tempat sampah dari plastik daur ulang berikut papan petunjuk jalan atau petunjuk arah yang terbuat dari dari sampah plastik. Selain itu, sampah organik juga dibuat pupuk dan disebarkan ke KWT (Kelompok Wanita Tani) binaannya.

Selanjutnya, ada pula Mpok Haji yang berarti Kelompok Pengusaha Shuji yang mana disepanjang jalan sebelum masuk Danau Shuji banyak kelompok masyarakat penjual kerupuk dan kemplang. 

BACA JUGA:Danau Shuji Bakal Bangun Waterboom, Wisata Kuliner dan Track ATV

"Di Danau Shuji juga ada program tanggap bencana kebakaran mengingat danau shuji rawan kebakaran hutan dan lahan," bebernya.

Alhamdulillah, berkat semangat dan inovasi bersama, 3 tahun Danau Shuji berjalan sudah ada 6 penghargaan yang didapat. Mulai dari tahun 2021 juara 1 Anugerah Desa Wisata tingkat Provinsi Sumsel, juara 3 Anugerah Pesona Indonesia award 2021 kategori destinasi baru.

Penghargaan kandidat emas proper 2022, penghargaan emas di bidang public relation, penghargaan emas dari Kementerian Pedesaan 2023 dan sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: