Al Quran Kuno Tulisan Tangan Berukuran Raksasa Tersimpan di Papua

Al Quran Kuno Tulisan Tangan Berukuran Raksasa Tersimpan di Papua

--

Al Quran Kuno Tulisan Tangan Berukuran Raksasa Tersimpan di Papua

SUMEKS.CO - Saat menyebut nama Papua, terlintas dipikiran bila negeri paling ujung Timur Indonesia itu merupakan negeri tanpa cahaya Islam. Anggapan itu salah besar. Justru sejak abad 13 Bumi Cenderawasih telah mengenal Islam. 

Buktinya masih tersimpan rapi, sebuah peninggalan dakwah Islam itu berupa Al Quran kuno tulisan tangan berukuran besar.

Sampai sekarang, Al Quran selebar satu meter itu disimpan di rumah keturunan Raja Patipi, sebuah kerajaan muslim di masa lalu di daerah Fak-Fak, Papua Barat.

BACA JUGA:Kolektor Buku Antik Asal Amerika Serikat Temukan Al Quran Berusia 253 Tahun di Jepang, Isinya Sama Persis

Dikutip dari Kiblat.net, Raja Patipi ke-15 H Ahmad Iba mengatakan, Islam masuk ke tanah Papua sejak 17 Juli 1224. Pernyataan itu bukan klaim belaka. Dia menunjukkan warisan lama berupa Al Quran besar, yang masih terjaga. 

Dari cerita turun temurun yang terus diwariskan, cayaha Islam masuk ke Papua melalui dakwa Syaikh Iskandar Syah, yang atas mandat Syaikh Abdul Rauf dari Kerajaan Pasai. Dalam perjalanan dakwah, Syaikh Iskandar Syah tiba di Messia Kerajaan Patipi awal. 

"Ketika itu bertemu dengan orang bernama Kris-kris. Syaikh Iskandar mengajarkan bila ingin selamat, ingin sejahtera, harus mengenal alif lam lam ha (Allah) dan mim ha mim dal (Muhammad), dilanjutkan dengan syahadat," kata Ahmad Iba. 

Syaikh Iskandar pun diterima dengan terbuka oleh Kris-kris, yang tiga bulan setelah itu membangun masjid dan Kris-kris menjadi Raja Patipi.

BACA JUGA:Sedang Lantunkan Ayat Suci Al Quran, Jemaah Pengajian Ini Menghembuskan Nafas Terakhir

Namun bencana alam berupa stunami terjadi beberapa tahun kemudian, yang menyebabkan masjid dN pemukiman hancur. 

"Atas izin Allah kitab Al Quran dan beberapa kitab fiqih, tauhid berhasil diselamatkan Syaikh Iskandar Syah dari bencana alam itu. Al Quran masih terjaga di rumah saya. Tapi kertasnya sudah mulai lusuh, karena faktor usia," beber Ahmad Iba. 

Cerita lain menyebutkan, Islam masuk ke tanah Papua dari pengaruh Kerajaan Bacan, kemudian berlanjut dengan Kerajaan Ternate dan Tidore.

Perairan Arafuru zaman dahulu juga banyak berdiri kerajaan Islam. Bahkan, pelaut Arab Ibnu Batutah menyebut kawasan itu Jumhuriyah Malukiyah atau asal usul sebutan Maluku. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: