Para Biksu Menuju Candi Borobudur, Berikut Ini Agenda Detik-Detik Perayaan Waisak 2023

Para Biksu Menuju Candi Borobudur, Berikut Ini Agenda Detik-Detik Perayaan Waisak 2023

Tradisi pelepasan lampion di Candi Borobudur. Foto: Jkt go Instagram--

Para Biksu Menuju Candi Borobudur, Berikut Ini Agenda Detik-Detik Perayaan Waisak 2023

SUMEKS.CO- Puncak peringatan Hari Raya Tri Suci Waisak 2567 BE/2023 akan digear pada 4 Juni 2024 di Candi Borobudur, di Magelang Jawa Tengah.

Para biksu dari manca negara akan hadir. Ada yang berjalan, dan ada yang naik kendaraan. Saat ini mereka dalam perjalanan menuju candi  Borobudur, candi yang menjadi keajaiban dunia ini.

Dari MBI (Majelis Buddhayana Indonesia ) Sumsel sendiri akan mengirim dua orang pandhita ke Borobudur ikut puncak perayaan Wasak tersebut.

Di antara Biksu dari manca negara yang datang berasal dari Thailand, Singapura, dan Malaysia. Jadi yang beribadah di candi tersebut bukan hanya umat Buddha dari Indonesia saja, tapi juga dunia.

Menurut Staf Khusus Menteri Agama, Wibowo Prasetyo  perayaan Waisak kali ini sebuah kebanggaan.  "Candi Borobudur telah resmi menjadi tempat ibadah umat Buddha, bukan hanya bagi umat Buddha Indonesia, tapi juga umat Buddha dunia," ucap Wibowo.

Kenapa meraka berjalan kaki? Itu tradisi Thudong. Yaitu para Bikkhu berjalan kaki dari Thailand ke Indonesia menuju ke Candi Borobudur.

BACA JUGA:Shio Macan Air, ini Pesan Biksu

Thudong sebuah perjalanan spiritual para bhante atau biksu dengan berjalan kaki sepanjang ribuan kilometer. 

Perjalanan religi ini dilakukan untuk mengikuti jejak Sang Buddha. Karena pada zaman kehidupannya ketika belum ada wihara, tempat tinggal, dan transportasi.

Thudong berarti juga cara berjalan kaki hingga masuk ke hutan sambil perenungan. Sebelum berjalan  harus berdiam diri di suatu tempat dan berpuasa selama empat bulan selama musim hujan.

Bila sudah memasuki musim kemarau atau musim semi, Thudong baru dilaksanakan.

Ya kembali ke perayaan Hari Raya Waisak tahun 2023  ini, lanjut Wibowo juga menjadi simbol kebersamaan umat Buddha. 

2 organisasi keagamaan Budha terbesar di Indonesia, Walubi dan Permabudhi berkomitmen untuk merayakan Hari Raya Waisak secara bersama-sama. "Mengutamakan sikap toleransi dan kebersamaan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: