Sumatera Selatan Katanya Lumbung Pangan, Justru Impor Beras 12 Ribu Ton dari Thailand, Cek Fakta Disini
Petani di Kota Pagaralam panen padi sawah, namun hasilnya kurang maksimal.--dok : sumeks.co
Sumatera Selatan Katanya Lumbung Pangan, Justru Impor Beras 12 Ribu Ton dari Thailand, Cek Fakta Disini
PALEMBANG, SUMEKS.CO- Aneh, Provinsi Sumatera Selatan yang digadang-gadangkan sebagai salah lumbung besar berbesar nasional, justru melakukan impor beras.
Tak tanggung-tanggung, impor beras dilakukan secara 3 tahapan itu totalnya 12 ribu ton.
Pemimpin Bulog kantor Wilayah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Mohamad Alexander malah mengakui jika impor beras Thailand tersebut tinggal tahap ke-3 saja.
“Tahap pertama dan kedua sudah. Sedangkan tahap ketiga belum masuk,” katanya 22 Mei 2023.
Tahap ke-3 tersebut, impor beras Thailand akan masuk sebesar 4.450 ton. Sehingga total beras impor Thailand yang akan masuk ke wilayah Sumsel sebanyak 12.000 ton.
Namun dia menegaskan, impor beras dilakukan sebagai buffer stock alias Cadangan Beras Pemerintah (CBP) area Sumsel dan Babel saja.
“Buffer stok ini dibutuhkan untuk agar harga besar medium tingkat konsumen bisa stabil,” katanya
BACA JUGA:Nah Loh, Santri Al Zaytun Indramayu Berduyun-duyun Tinggalkan Ponpes, Panji Gumilang Panik Gelagapan
Selain itu, sambung dia, CBP juga digunakan untuk berjaga2 berbagai keperluan lainnya seperti bantuan bencana alam/non alam/bencana sosial, keadaan darurat, bantuan sosial.
Mengingat, saat ini Bulog mendapatkan penugasan oleh Pemerintah dalam menyalurkan Beras.
“Bantuan Pangan kepada masyarakat. Penugasan tersebut tentu ada landasannya sebagaimana tertuang dalam Perpres No 125 tentang penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah, Bulog sendiri menjadi mengelola CBP,” kata dia.
Alex menekankan, beras impor tersebut saat ini sangat dibutuhkan oleh Bulog selain sebagi buffer stock. Sebab stok beras Bulog saat ini masih dinilai masih belum cukup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: