Gawat! Jubir Republik Federasi Papua Barat Sebut Papua Bisa Merdeka Tanpa Refendum, Klaim Didukung 111 Negara
Juru bicara United Liberation Movement for West Papua Jacob Rumbiak Sebut Republik Federal Papua Barat bisa merdeka dari Indonesia paling lambat dua tahun lagi--
Gawat! Jubir Republik Federasi Papua Barat Sebut Papua Bisa Merdeka Tanpa Refendum, Klaim Didukung 111 Negara
SUMEKS.CO - Gawat, juru bicara United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Jacob Rumbiak sesumbar, bahwa Republik Federal Papua Barat bisa merdeka dari Indonesia paling lambat dua tahun lagi.
Diketahui Republik Federal Papua Barat merupakan pemerintahan sementara gerakan separatis Papua yang dibentuk berdasarkan kongres ke-3 di Jayapura pertengahan Oktober tahun lalu.
Dilansir dari berbagai sumber informasi, Senin 22 Mei 2023 Jacob Rumbiak mengklaim bahwa saat ini ada kurang lebih 111 negara didunia yang mendukung kemerdekaan Papua Barat.
BACA JUGA:Makin Menggila! KKB Bakar 2 Rumah Warga dan Kembali Tantang Prajurit TNI-Polri Perang
Dalam sebuah pemberitaan, Jacob Rumbiak merincikan dari dokumen pemerintah Indonesia sendiri ada 18 negara, yang mendukung penuntasan kejahatan manusia di Papua.
Kemudian, dari dokumen diluar negeri ada 97 negara yang mendesak pengiriman misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Papua.
Rumbiak menerangkan, sokongan-sokongan itu termasuk juga datang dari negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman dan Jepang.
Lalu, ada juga negara-negar Amerika latin seperti Chile dan Meksiko juga sudah menyatakan dukungan kemerdekaan Papua.
BACA JUGA:WASPADA! KKB Tarik Amerika Serikat dalam Konflik Papua
Negara-negar ini pula yang diharap kan dalam sidang majelis umum PBB, mendorong pengakuan Republik Federal Papua Barat sebagai sebuah negara yang merdeka dan berdaulat.
Rumbiak mengatakan, Republik Federal Papua Barat i i menggantikan otoritas Nasional Papua Barat yang telah dideklarasikan sejak 8 tahun silam.
Sementara, saat gelar kongres ke-3 dilapangan Sekeus Jayapura, Rumbiak mengklaim telah mendeklarasikan Republik Federal Papua Barat selama tiga hari.
"Dan itupun telah memilih presiden dan perdana menteri Republik Federal Papua Barat," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: