Produksi Padi Tak Optimal, Petani Minta Pemkab Muara Enim Perbaiki Embung dan Pembangunan Irigasi

Produksi Padi Tak Optimal, Petani Minta Pemkab Muara Enim Perbaiki Embung dan Pembangunan Irigasi

PANEN : Plt Bupati Muara Enim bersama Forkopimda dan stake holder melakukan panen raya padi IP200 di Desa Tanjung Jati.--

Selain itu juga, jika Embung tersebut diperbaiki secara permanent bisa menjadi tempat wisata lomba Bidar dan sebagainya, untuk keramba Ikan, dan wisata panen raya Ikan bisa dihidupkan kembali yang akhirnya bisa mengangkat perekonomian masyarakat.

BACA JUGA:Alhamdulillah…. Urusan Agama Pak Ndul Serius Tanggapi Mazhab Al Zaytun, Netizen: Memang Gak Boleh Main-main

“Dulu kalau kami ingin lauk pauk untuk makan cukup menjala atau mancing di sawah saja sebab ikannya sangat banyak,” pungkasnya.

Manager UPJA (Usaha Pelayanan Jasa Alsintan) Cahaya Bintang, Agustani Pariansyah menambahkan, Manager UPJA Cahaya Bintang, Agustani Fariansyah, mengatakan untuk kawasan sawah Desa Tanjung Jati ada 132,6 hektar. Dimana per hektar sekali panen menghasilkan 11,4 ton gabah.

“Dalam setahun panen dua kali. Tetapi kami akan mengejar setahun tiga kali panen,” ujarnya. 

Hal tersebut, karena padi menggunakan bibit ungguk IP200 Varietas Cakra Buana dan penggunakan pupuk organik dan pemaksimalan penggunaan air dengan panen 2 kali setahun.

BACA JUGA:Prima-Hari Apriyansyah Jabat Ketua dan Sekretaris DPC Gerindra Palembang

Setiap tahunnya, terus menunjukkan trend kenaikan seperti tahun 2019 sebanyak 7,2 ton per hektar, tahun 2022 meningkat menjadi 7,7 ton per hektar dan pada tahun 2023 naik menjadi 11,4 ton per hektar.

“Kalau pupuk sejauh ini tidak masalah karena kami membuat pupuk organik baik dari kotoran sapi maupun jerami,” jelas Agus.

Kedepan, pihaknya akan mencoba untuk panen 3 kali setahun, namun harus didukung dengan irigasi air yang cukup. 

Saat ini, kata dia, pihaknya bersama kelompok tani hanya mengandalkan air hujan dan juga sumur bor.

BACA JUGA:Tak Jadi Walikota Palembang lagi, Harnojoyo Mencoba Peruntungan ke Senayan

“Jelas itu kurang, satu sumur bor itu hanya bisa untuk 1-2 hektar saja. Sementara saat ini kita hanya memiliki 32 sumur bor tentunya tidak maksimal,” bebernya.  

Adapun kendala saat ini, adalah masalah pasokan air yang kurang karena para petani hanya mengandalkan air hujan dan sumur bor.

Untuk itu, pihaknya berharap kepada Pemkab Muara Enim, agar bisa merealisasikan perbaikan Embung tersebut secara permanent sehingga petani bisa optimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: