Alquran Terbuka Didasar Laut, Lembaran Kisah Nabi Nuh, Netizen Sebut Kuasa Allah SWT
--
BACA JUGA:Mengenal Pengikut Dajjal, yang Kemunculan Menjadi Pertanda Kiamat Sudah Dekat
Iblis yang menyaksikan kesedihan orang-orang kemudian muncul dalam wujud manusia. Iblis berkata, "Aku melihat kesedihan kalian terhadap kematian orang ini. Apakah kalian mau aku bikinkan gambarnya di tempat perkumpulan kalian, agar kalian bisa selalu memandanginya?"
Mereka menjawab, "Iya, kami mau dibikinkan gambarnya."
Lalu dia buatkan gambar laki-laki saleh ini, dan mereka meletakkan gambar itu di tempat berkumpul sehingga bisa selalu memandanginya.
Iblis melihat mereka senang menyaksikan gambar laki-laki saleh itu. Lalu dia berkata kepada mereka, "Apakah kalian mau jika aku bikinkan patung Wadd di rumah kalian semua, agar kalian dapat selalu mengingatnya?"
Mereka menjawab, "Kami mau dibikinkan patungnya untuk kami letakkan di rumah kami masing-masing."
Lalu dia bikinkan untuk setiap rumah satu buah patung Wadd. Patung Wadd ini selalu orang-orang itu kenang dan cium. Kondisi ini terus berlanjut selama beberapa waktu.
Perilaku kaum itu terhadap patung Wadd selalu diperhatikan dan disaksikan oleh anak-anak mereka. Kemudian iblis menyesatkan dengan membujuk agar menjadikan patung Wadd sebagai tuhan sembahan.
Hari demi hari kemaksiatan kaum Nabi Nuh semakin menjadi-jadi. Mereka menganiaya Nabi Nuh dengan kejam. Salah seorang dari mereka berkata, "Orang gila ini (yang dia maksud adalah Nabi Nuh a.s.) juga berlaku seperti ini kepada para nenek moyang kita. Dan para nenek moyang kita tidak pernah mau menerima seruannya."
Menghadapi sikap kaumnya yang tak kunjung bertaubat. Nabi Nuh putus asa dan mengadu kepada Allah, Setelah itu, ia berdoa kepada Allah agar kaumnya mendapatkan kebinasaan. Sebagaimana yang dikisahkan Surah Nuh ayat 26.
"Nuh berkata, "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi."
Kemudian Allah segera mengabulkan doa Nabi Nuh, dan memerintahkannya untuk membuat perahu. Ia segera melaksanakan perintah Allah dengan mulai menyiapkan kayu, mengolah besi, dan material lainnya sesuai bimbingan Allah.
Ketika Nabi Nuh dan orang beriman lainnya sibuk membuat perahu, kaumnya lewat di dekatnya sambil menyaksikan. Mereka dengan sombongnya mengejek dan mencela perbuatannya tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: