Mencurigakan!!! Apakah Pilot Susi Air Juga Bagian dari OPM KKB? Pemerintah Diminta Lakukan Pendalaman

Mencurigakan!!! Apakah Pilot Susi Air Juga Bagian dari OPM KKB? Pemerintah Diminta Lakukan Pendalaman

--

Mencurigakan !!! Apakah Pilot Susi Air Juga Bagian dari OPM KKB? Pemerintah Diminta Lakukan Pendalaman

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Misi penyelamatan Pilot Susi Air, Kapten Philips Marten, yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah memakan lima korban nyawa dari prajurit TNI. 

Banyaknya korban yang gugur pada misi tersebut, menarik perhatian dari semua pihak. Salah satunya, dari Analis Politik dan Militer Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting.

Dikutip dari Poskota Network yang diposting pada 24 April 2023, menurut Ginting, dari misi penyelamatan Pilot Susi Air ini ada beberapa hal yang menjadi catatan bagi Pemerintah Indonesia dan juga TNI/Polri.

BACA JUGA:Cerita Keluarga di Pariaman Tunggu Kepulangan Putra Sulung Setelah 1 Tahun Tugas di Papua, Gugur Ditembak KKB

"Soal pendalaman profil siapa sosok Pilot Susi Air, itu sebenarnya yang perlu diburu Pemerintah," ungkap Ginting.

Sebagaimana diketahui, misi pembebasan Pilot Susi Air ini sudah memakan sedikitnya lima nyawa melayang karena diserang oleh KKB pada 15 April 2023 lalu, di Markas TNI Distrik Mugi Kabupaten Nduga, Papua.

"Dari berbagai pemberitaan yang beredar, malah banyak yang mempertanyakan kemampuan prajurit Kopassus," katanya.

Sebagian besar rakyat tampak menyoroti kemampuan Kopassus yang notabene adalah Pasukan Khusus, seolah-olah tak berdaya saat diserang oleh KKB pada akhir pekan lalu.

BACA JUGA:Catat! Kedaulatan Papua Tak Bisa Ditukar dengan Kapten Susi Air, KKB Segelintir, Rakyat Papua Lebih Banyak

"Jangan lupa, kemungkinan besar ada sejumlah faktor lain yang menyertai pada saat itu kenapa prajurit tampak tidak siap menghadapi serangan KKB," lanjutnya.

Menurut Ginting, hal yang paling utama dilakukan Pemerintah serta TNI dan Polri, harus mencari tahu siapa sebenarnya Kapten Philips Marten. Ginting berpendapat, bahwa Kapten Philips Marten ini adalah bagian dari organisasi Papua Merdeka.

"Kalau memang iya, buat apa juga kita bebaskan?. Dari 20 negara yang mendukung keberadaan Papua Merdeka, ada Selandia Baru juga yang ikut masuk di dalamnya," paparnya.

Untuk itu, Ginting menyarankan kepada Pemerintah Indonesia supaya menekan Pemerintah Selandia Baru untuk membebaskan sendiri warganya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: