Terkini! Tuding Laksamana Yudo Margono Bohongi Publik, TPNPB-OPM Desak Jokowi Copot Panglima TNI

Terkini! Tuding Laksamana Yudo Margono Bohongi Publik, TPNPB-OPM Desak Jokowi Copot Panglima TNI

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Sedikitnya empat prajurit TNI dilaporkan gugur saat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Mugi, Nduga Papua, beberapa hari lalu.

Buntut dari adanya prajurit yang tewas saat operasi penyelamatan Pilot Susi Air di Nduga, Papua, muncul desakan dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Desakan yang disampaikan Juru Bicara Komando Nasional TPNPB-OPM, Sebby Sambom, yakni meminta Presiden Joko Widodo mencopot Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono dari jabatannya.

BACA JUGA:Di Papua Bentrok Lawan Separatis KKB, di Kupang Bentrok Sesama Anggota?..

"Yudo Margono telah banyak melakukan pembohongan publik atas kondisi di Papua," kata Sebby dikutip dari populis.id.

Sebby menyebut, bahwa ada beberapa hal lagi yang membuat pihaknya bersikeras mendesak Jokowi segera mencopot Panglima TNI tersebut.

Pertama, Yudo berbohong dengan menyebut pilot Susi Air, Phillip Mehrtens tidak disandera oleh OPM, melainkan bersembunyi di dalam hutan dan akan segera dicari TNI.

Kedua, Yudo juga berbohong ihwal kematian empat prajurit TNI dalam kontak senjata dengan OPM pekan lalu. Yudo mengklaim, bahwa tak ada peristiwa baku tembak antara TNI dengan OPM.

BACA JUGA:HOT NEWS…Pria Ini Ungkap Kekejaman Panglima KKB Egianus Kogoya dan Catatan Panjang Kejahatannya di Papua

Dari berbagai kebohongan ini, pihaknya menegaskan bahwa Panglima TNI Yudo Margono sudah selayaknya diganti dengan sosok yang gentlemen.

"Panglima ini layak diberhentikan. Presiden harus berani berhentikan dia," tegasnya.

Menurut Sebby, dari dua kebohongan yang dilakukan Panglima TNI Yudo Margono ini, sudah dapat dipastikan bahwa Panglima TNI Yudo Margono sosok orang yang tidak bertanggungjawab.

"Yudo Margono merupakan orang yang tidak bertanggung jawab atas tewasnya prajurit TNI di tangan OPM," katanya lagi.

Sumber: